BEM Berdampak : Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak

STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat

Editor: Siti Fatimah
Dok STIKEP PPNI Jabar
BEM BERDAMPAK - STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat: Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak Berbasis Robotik” yang berlangsung pada 06–31 Oktober 2025 di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat: Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak Berbasis Robotik” yang berlangsung pada 06–31 Oktober 2025 di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.

Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Hibah PM BEM Berdampak yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Program ini dipimpin oleh Gina Nurdina, M.Kep. sebagai Ketua Pelaksana, dengan anggota tim Dewi Srinatania, M.Kep. dan Linlin Lindayani, M.Kep. Kegiatan melibatkan 20 mahasiswa BEM STIKep PPNI Jawa Barat, yang berperan aktif sebagai fasilitator lapangan, pendamping edukasi, dan motor penggerak pemberdayaan di komunitas.

Selama hampir satu bulan, kegiatan terfokus pada empat komponen integratif:

Pencegahan stunting berbasis pangan lokal dan gizi 1000 HPK, dilengkapi dengan demo masak tulang ikan bandeng sebagai sumber kalsium tinggi.

Penguatan literasi HIV bagi remaja pesisir, dengan pendekatan edukatif yang aman, terbuka, dan bebas stigma.

BEM BERDAMPAK - STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat: Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak Berbasis Robotik” yang berlangsung pada 06–31 Oktober 2025 di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.
BEM BERDAMPAK - STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat: Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak Berbasis Robotik” yang berlangsung pada 06–31 Oktober 2025 di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang. (Dok STIKEP PPNI Jabar)

Pemberdayaan ekonomi keluarga petambak melalui UMKM tambak, termasuk pelatihan produksi nugget ikan, abon bandeng, dan penyedap dari tulang ikan, serta manajemen usaha dan digital marketing.

Edukasi anak berbasis robotik, melalui pengenalan MI-ROBOT yang mendukung stimulasi kecerdasan majemuk pada anak PAUD dan posyandu.

Program ini memberikan dampak signifikan bagi dua kelompok mitra utama.

Bagi kader posyandu, guru PAUD, dan ibu rumah tangga, kegiatan ini meningkatkan literasi gizi, kepercayaan diri, pemahaman HIV, serta pemanfaatan media digital dalam edukasi.

BEM BERDAMPAK - STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat: Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak Berbasis Robotik” yang berlangsung pada 06–31 Oktober 2025 di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang.
BEM BERDAMPAK - STIKep PPNI Jawa Barat melalui tim dosen dan mahasiswa telah menyelesaikan program “BEM Berdampak untuk Pesisir Sehat: Integrasi Pencegahan Stunting, Literasi HIV, UMKM Tambak, dan Edukasi Anak Berbasis Robotik” yang berlangsung pada 06–31 Oktober 2025 di Desa Anggasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Subang. (DOK STIEKEP)

Sementara bagi kelompok petambak, pelatihan ini membuka peluang ekonomi baru melalui diversifikasi produk olahan tambak dan pemasaran digital, yang sebelumnya sama sekali belum tersentuh.

Ketua Pelaksana, Gina Nurdina, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat Anggasari.

“Semangat belajar masyarakat sangat luar biasa. Kader, guru PAUD, para ibu, remaja, dan petambak berkolaborasi dengan sangat baik. Dukungan mahasiswa BEM juga menjadi kekuatan utama dalam keberhasilan program ini,” ujar Gina dalam keterangan resminya.

Selama kegiatan, mahasiswa BEM berperan dalam pendampingan edukasi kesehatan, fasilitasi pembelajaran robotik, pendampingan UMKM tambak, hingga produksi konten edukasi digital. Keterlibatan mereka menunjukkan model kolaborasi mahasiswa. dose, dan masyarakat yang efektif serta berkelanjutan.

Dengan selesainya rangkaian kegiatan pada 31 Oktober 2025, tim STIKep PPNI Jawa Barat berharap Desa Anggasari dapat melanjutkan praktik baik ini secara mandiri.

Integrasi antara kesehatan keluarga, ekonomi kreatif tambak, literasi digital, dan edukasi anak berbasis teknologi menjadi fondasi penting bagi terwujudnya pesisir yang sehat dan berdaya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved