AWAS Macet! 6 Titik Jalan di Cirebon Ditutup Saat Cap Go Meh, Cek Lokasinya

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar menyampaikan, bahwa langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arak-arakan dan keamanan masyarakat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
ARAK-ARAKAN - Gedung Vihara Dewi Welas Asih yang berada di Jalan Kantor Kota Cirebon, Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, arak-arakan Cap Go Meh akan dimulai dari Vihara Dewi Welas Asih pada 12 Februari 2025 pukul 14.00 WIB. Sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon akan mengalami penutupan dan pengalihan lalu lintas selama perayaan Cap Go Meh pada Rabu (12/2/2025). 

Adapun rute kirab budaya tetap sama seperti tahun sebelumnya.

Arak-arakan akan melewati Jalan Pasuketan, Jalan Pekiringan, Jalan Parujakan, Jalan Pagongan, Jalan Karanggetas, Jalan Panjunan, Jalan Jagabayan, Jalan Winaon, Jalan Kanoman, Jalan Talang, Jalan Kebumen, Jalan Yos Sudarso dan kembali ke Vihara Dewi Welas Asih.

Selain ogoh-ogoh Kwan Kong dan Kwan Im, perayaan Cap Go Meh di Cirebon juga akan dimeriahkan oleh prajurit dari tiga keraton Cirebon, yakni Kasepuhan, Kacirebonan dan Kanoman.

"Tahun ini agak istimewa karena akan ada kehadiran prajurit dari tiga keraton dalam arak-arakan."

"Selain itu, ada barongsai, liong, karakter Sun Go Kong, serta berbagai atraksi budaya lainnya," jelas dia.

Acara arak-arakan Cap Go Meh 2025 rencananya akan dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi.

Beberapa tokoh juga dijadwalkan hadir, termasuk Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka, yang akan mengajak Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi (KDM).

"Namun, kehadiran Pak KDM masih tentatif," katanya.

Sehari sebelum arak-arakan, pada 11 Februari 2025 malam, panitia akan menggelar pentas seni di halaman parkir Vihara Dewi Welas Asih.

"Acara ini akan menampilkan kesenian khas Cirebon seperti tari topeng, tarian klasik Tionghoa, barongsai, wushu, taichi dan lainnya," ujarnya.

Richard juga meminta maaf kepada masyarakat atas kemungkinan gangguan lalu lintas akibat arak-arakan.

"Kami menyadari bahwa arak-arakan ini bisa menyebabkan kemacetan dan pengalihan arus. Oleh karena itu, kami menghimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif agar tidak terjebak kemacetan," ucapnya.

Perayaan Cap Go Meh bukan sekadar ajang perayaan budaya, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa.

Tradisi ini menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga, berdoa, serta merayakan keberuntungan.

Tak hanya itu, Cap Go Meh di Cirebon juga menjadi daya tarik wisata yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved