AWAS Macet! 6 Titik Jalan di Cirebon Ditutup Saat Cap Go Meh, Cek Lokasinya
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar menyampaikan, bahwa langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arak-arakan dan keamanan masyarakat.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
Selain itu, polisi juga akan meningkatkan pengawasan terhadap tindak kriminal, seperti pencopetan.
"Kita antisipasi copet dan kawanan kriminal lainnya yang mungkin memanfaatkan keramaian acara ini," kata mantan Kasat Lantas Polrestabes Bandung itu.
Selain itu, pihak kepolisian telah mengimbau agar jalan yang dilalui arak-arakan bebas dari parkir kendaraan.
"Kita harapkan besok sudah bersih, supaya tidak menambah kemacetan atau menghambat jalannya acara," ujarnya.
AKBP Eko juga mengimbau masyarakat untuk menghindari jalur-jalur yang terdampak jika tidak memiliki kepentingan mendesak.
"Tolong bantu petugas dengan mematuhi arahan dan himbauan. Mari kita saling bekerja sama supaya acara ini terselenggara dengan baik dan masyarakat pun tidak terganggu," ucap Eko.
Seperti diketahui, perayaan Cap Go Meh di Kota Cirebon pada 12 Februari 2025 dipastikan berlangsung meriah.
Salah satu daya tarik utama dalam perayaan ini adalah kehadiran ogoh-ogoh replika Dewa Kwan Kong setinggi tiga meter yang akan diarak keliling kota.
Cap Go Meh sendiri merupakan perayaan penutup rangkaian Tahun Baru Imlek yang jatuh pada hari ke-15 setelah Imlek.
Di tahun ini, Kota Cirebon kembali akan menggelar kirab budaya sebagai bagian dari perayaan tersebut.
Sekretaris Panitia Perayaan Cap Go Meh 2025, Richard Dharma Perkasa mengatakan, bahwa perayaan tahun ini akan lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, arak-arakan Cap Go Meh akan dimulai dari Vihara Dewi Welas Asih pada 12 Februari 2025 pukul 14.00 WIB."
"Sebelumnya, pada pukul 10.00 WIB, kami mengadakan doa bersama sebagai rangkaian acara internal," ujar Richard saat diwawancarai media, Rabu (5/2/2025).
Richard mengungkapkan, total ada 15 patung Dewa dan Dewi yang akan diarak menggunakan joli.
"Patung-patung itu berasal dari beberapa vihara, di antaranya enam dari Vihara Dewi Welas Asih, dua dari Vihara Boen San Tong Kanoman, serta sembilan lainnya dari vihara luar Kota Cirebon seperti Arjawinangun, Sindanglaut, Jatibarang dan Kabupaten Indramayu," ucapnya.
''Guling-guling Pun Nyampe Sekolah!'' Cerita Orang Tua Siswa yang Ikut Demo ke Disdik Cirebon |
![]() |
---|
Panas! Orang Tua Siswa Bakar Ban di Depan Disdik Cirebon, Protes Biaya Seragam Tak Wajar |
![]() |
---|
Orangtua Siswa SD dan SMP di Cirebon Demo di Kantor Disdik, Tuntut Hentikan Pungli di Sekolah |
![]() |
---|
Tak Perlu Tunggu 17 Tahun, Pelajar Cirebon Kini Bisa Membuat KTP-el dari Sekolah |
![]() |
---|
Lampu Merah Dianggap Biang Kemacetan di Bandung, DPRD Desak Pemkot Tata Ulang Sistemnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.