Daftar 6 Bakal Calon Rektor ITB 2025-2030 dan Visi Misi Mereka
Mereka akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya untuk menentukan tiga calon rektor ITB periode 2025-2030.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
3. Main reference in serving the nation by serving the needs of govt, industry, communities, and the underprivileged;
4. Alumni as the ecosystem builder to collaborate with global & local best-in-class entities;
5. Agile Organization with Faculty/School as the main growth driver driven by motivated Faculties & Staff;
6. Expanding revenue with creative & sustainable financing model.
Donald memiliki latar belakang pendidikan dengan gelar Sarjana Industrial Engineering dari ITB pada 2000, gelar Master of Business Administration (M.B.A.) dari ITB pada 2004, dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang Organizational Leadership dari Massey University pada 2012.
Prof Irwan Meilano
Prof Irwan mengusung visi Transformasi humanis, menjadi universitas top dunia, didukung lulusan unggul, kolaboratif, serta inovasi berdampak untuk masyarakat.
Ada empat misinya, yakni:
1. Membangun komunitas civitas ITB yang inklusif, di mana dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa memiliki kesempatan untuk berdaya, berkembang, dan mencapai kesejahteraan bersama;
2. Mewujudkan ITB Kinarya sebagai ekosistem pendanaan berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya yang ada dan penciptaan sumber pendapatan baru yang kreatif dan inovatif;
3. Menyelenggarakan pendidikan adaptif yang berbasis teknologi, integrasi lintas disiplin guna membentuk lulusan yang berpola pikir kolaboratif, menjunjung tinggi integritas dan akhlak, serta memiliki keterampilan komprehensif untuk menghadapi tantangan masa depan;
4. Mengembangkan riset dan inovasi yang berorientasi pada dampak nyata dan relevansi tinggi, berada di garis terdepan untuk menghasilkan solusi inovatif bagi tantangan nasional (Indonesia Emas) dan global berbasiskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial, bisnis dan sosial humaniora.
Dia menetapkan lima quick wins yang diharapkan dapat memberikan dampak cepat dan signifikan, meliputi kenaikan insentif, percepatan pencairan dana, innovation, industry, and investors forum, wisuda yang hangat serta kekeluargaan, dan beasiswa bersama alumni.
Prof. Irwan Meilano menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Geodesi di ITB pada 1997. Dia kemudian melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral dalam bidang Earth Science di Nagoya University, Jepang. Saat ini, Prof. Irwan menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.
Sigit Puji Santosa
Pencemaran Lingkungan Akibat Pakan Masih Jadi PR Industri Akuakultur, Butuh Inovasi |
![]() |
---|
KM ITB Tegaskan Tak Hadir di Pertemuan Bersama Dedi Mulyadi di Gedung Sate: Kami dari Awal Menolak |
![]() |
---|
ITB Tetapkan Perkuliahan Secara Daring untuk Seluruh Kampus Mulai 1 Hingga 5 September 2025 |
![]() |
---|
Sesar Lembang Sebabkan Rentetan Gempa Bumi, Pakar ITB Dorong Pemerintah Beri Perhatian Serius |
![]() |
---|
Pakar ITB: Pembangunan Jalan Lingkar Padalarang Sulit Karena Kontur dan Batuan Kapur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.