Disperindag Jabar Targetkan Ratusan Potensial Buyer dari Luar dan Dalam Negeri di WJX 2024

Disperindag Jabar menargetkan ratusan potensial buyer dari luar negeri dan dalam negeri di WJX 2024.

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih (kanan) saat keliling both di acara West Java Expo 2024. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar terus mendorong pertumbuhan ekspor, salah satunya melalui kegiatan West Java Expo 2024. 

Pemeran internasional pertama yang mengusung tema food and technology ini, digelar selama tiga hari mulai Jumat 11 Oktober hingga Minggu 13 Oktober 2024, di Hotel Mason Pine, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat

West Java Expo 2024 ini juga akan diisi dengan berbagai acara seperti seminar, business matching antara pelaku usaha siap ekspor dengan calon buyer dari berbagai negara, lomba diversifikasi produk pangan, pelepasan ekspor komoditi kopi dari IKM Wanoja ke negara tujuan Arab Saudi dengan nilai ekspor 200.000 USD dan kegiatan lainnya.

Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, West Java Expo 2024 digelar untuk mendorong pertumbuhan ekspor produk Jawa Barat. 

Melalui pelaksanaan WJX 2024, pihaknya berharap dapat mengekspos produk-produk IKM/UKM siap ekspor dan teknologi pangan unggulan Jawa Barat agar dapat dilihat oleh buyer dari berbagai negara. 

Baca juga: Disperindag Jabar Targetkan Transaksi Hingga Rp 70 M dalam Pameran Internasional West Java Expo 2024

"Kami berharap upaya ini dapat memberikan perluasan akses pasar, meningkatkan promosi, daya saing dan penggunaan produk Jawa Barat di kancah Internasional, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Jawa Barat," ujar Bey, dalam sambutannya, Jumat (11/10/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih menargetkan ratusan potensial buyer dari luar negeri dan dalam negeri di WJX 2024.

Menurutnya, ada 120 buyer yang hadir dari 10 negara seperti Filipina, Oman, Papua Nugini hingga Tiongkok. Total nilai transaksi dalam acara ini pun ditargetkan di atas Rp.70 miliar.

"Kalau kemarin PKJB sampai Rp. 15 miliar, harapannya lebih dari itu ya, apalagi dengan potensial buyer mungkin bisa sampai Rp.70 miliar, karena sebetulnya 2 kopi saja nilainya sudah Rp 3 miliar," katanya.

"Tapi, kita juga sangat membuka dari provinsi lain untuk melihat mesin-mesin kita dan makanan-makanan yang kita buat, sehingga teman-teman para pengusaha kita ketemu lagi dengan buyer yang lebih potensial," tambahnya.

Kabid Perdagangan Luar Negeri (PDLN) Disperindag Jabar M.Lukmanul Hakim menambahkan, ekonomi Jabar saat ini ditopang oleh industri pengolahan dan perdagangan.

"Industri pengolahan sebesar 42 persen dan perdagangan 15 persen. Sementara dari 46 juta UMKM Jabar sebanyak 600 ribu merupakan sektor industri dan 2,2 juta berasal dari sektor perdagangan," ujar Lukman.

Sektor industri pengolahan pun, kata dia, menyumbang 99,09 persen nilai ekspor Jabar. Bidang PDLN sendiri masih terus mendorong dua sektor inti tersebut lewat pengembangan 21 strategi. 

Baca juga: Disperindag Jabar Fasilitasi Pelaku Usaha dengan Calon Pembeli dan Investor di West Java Expo 2024

"Salah satu implementasinya adalah lewat West Java Expo 2024 ini, juga diharapkan bisa memperluas akses pasar bagi produk-produk IKM dan teknologi pangan Jawa Barat. Sekaligus mengembangkan dan meningkatkan daya saing produk-produk IKM Jawa Barat," ucapnya.

Dalam rangkaian WJX ini, kata dia, ada sesi business matching antara pelaku usaha siap ekspor Jawa Barat dengan calon buyer dari berbagai negara yang dibawa oleh perwakilan dagang Indonesia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved