Hadirkan Rumah Sehat Anugerah Langit di Bandung, Abulyatama Mengukuhkan Pada Kebermanfaatan

Rumah Sehat ini lengkap fasilitasnya dengan salah satunya adalah alat terapi Dr. Jism.

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Rumah Sehat Anugerah Langit di Bandung 

Terus meningkat segala sesuatunya. 

Sudarmanto menerangkan bahwa Rumah Sehat ini lengkap fasilitasnya dengan salah satunya adalah alat terapi Dr. Jism.

Alat terapi medan elektrostatik ini disediakan atas kerjasama dengan yayasan Dr. Jism  untuk membantu terapi dan peningkatan kesehatan orang-orang yang datang di Rumah Sehat.  

“Sebelum betul-betul kerja sama, saya pribadi mencoba alat terapi elektrostatik ini selama beberapa waktu. Qadarullah, saya sebelumnya memiliki keluhan gula darah (diabetes) tinggi yakni 272, kolesterol tinggi dan asam lambung. Bersyukur setelah menjalani 22 hari lewat terapi ini, bahkan 5 hari pertama saya merasakan perubahan kesehatan saya menjadi lebih fit,” imbuhnya. 

“Bahkan setelah beres penerapian, hari Sabtu kemarin, saya cek ke laboratorium, gula darah saya menjadi turun di 192, kolesterol pun turun. Artinya kesehatan saya kembali mendekati kepada normal,” ulas Sudarmanto. 

Sudarmanto memaparkan bahwa penerapian lewat alat Dr. Jism ini untuk Rumah Sehat Anugerah Langit baru yang pertama tetapi untuk total kemitraannya, antara Dr. Jism dengan yang lain mencapai 53 kemitraan. 

Ia menjelaskan bahwa program pengadaan kemitraan alat terapi medan elektrostatik seperti yang di Rumah Sehat ini diadakan di Palembang.

Akan tetapi, selain di sana, akan disiapkan juga untuk ada di rumah-rumah yatim yang dimiliki oleh Abulyatama. 

CEO Abulyatama ini menuturkan bahwa di delapan cabang rumah yatim yang dimiliki, maka di sana akan ada terapi elektrostatik yang nantinya keberadaan rumah yatim ini akan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

Hal ini dimaksudkan untuk menepis stigma di masyarakat bahwa keberadaan rumah yatim itu hanya meminta donasi dari masyarakat.

Ke depan, rumah yatim yang dibina Abulyatama akan memberikan hal positif, berkontribusi kebermanfaatan bagi masyarakat sekitarnya. 

“Dan pola penerapian di sini, tidak ada tarif khusus. Infaq dari yang diterapi disesuaikan dengan rasa syukur. Adapun untuk jam operasionalnya di sini, karena ada pasien-pasien yang singgah, dibatasi, dari jam 09 hingga jam 17.00,” pungkas Sudarmanto menutup pembicaraan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved