Kisah Jenab, Janda dari Tasikmalaya Tak Pernah Mendapat Bansos Walau Rumahnya dari Anyaman Bambu

Jenab hidup sendiri setelah suaminya meninggal, dan namanya tidak tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

tribunpriangan.com / Jaenal Abidin
Pada Rabu (12/9/2024), Jenab terlihat mengenakan kerudung oranye saat ditemani oleh anaknya di rumahnya di Kampung Babakan, Kota Tasikmalaya. 

TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA – Jenab (80), seorang wanita lanjut usia (lansia) asal Kampung Babakan RT 04/03, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, hingga kini luput dari perhatian pemerintah. Ia belum pernah menerima bantuan sosial (bansos).

Pantauan wartawan TribunPriangan menunjukkan bahwa rumah panggung milik Jenab hanya beralaskan anyaman bambu, dengan dinding dari bilik. Kesehariannya, ia hanya berdiam diri di rumah karena kondisi fisiknya yang semakin lemah akibat usia lanjut dan tidak memiliki kegiatan lain.

Jenab hidup sendiri setelah suaminya meninggal, dan namanya tidak tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Hal ini diungkapkan oleh anak bungsunya, Idah (59), yang menyatakan bahwa ibunya tidak pernah menerima bantuan sosial, baik berupa sembako maupun uang dari pemerintah.

"Pernah dapat bantuan dari RW, itu pun hanya seperti kadeudeuh (simpati), karena mereka ingat ke emak," ujar Idah saat mendampingi ibunya, Jenab, saat ditemui wartawan TribunPriangan.com pada Rabu (12/9/2024).

Meskipun kondisi keluarganya serba kekurangan, kedua anak Jenab yang tinggal di rumah berbeda tetap memperhatikan dan merawatnya.

Idah berharap ada bantuan dari pemerintah yang dapat menjamin kelangsungan hidup ibunya.

 "Bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan, jajanan, dan keperluan lainnya mungkin," katanya.

Terkait rumah yang sudah tua, Idah lebih mengutamakan kebutuhan harian ibunya daripada renovasi besar.

"Saya bukan tidak mau membantu orang tua, tapi saya sendiri juga kesulitan. Untuk makan saja, saya dapat bantuan beras sekarung, hanya 10 kilogram," ungkap Idah.

Idah juga mengonfirmasi bahwa tawaran bantuan untuk bedah rumah memang pernah datang, namun mereka terpaksa menolak karena tidak mampu membayar upah pekerja.

"Kalaupun tidak total direhab, yang penting normal dan layak huni," katanya.

Baca juga: Update Janda Miskin Anak Dua di Pangandaran, Dapat Perhatian dari Ujang Endin Indrawan

(Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved