Update Janda Miskin Anak Dua di Pangandaran, Dapat Perhatian dari Ujang Endin Indrawan

Saat berada di rumah tidak layak huni milik Ida, Wakil Bupati pun melihat lihat bagian rumah yang kondisinya menghawatirkan.

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Padna
Suasana saat Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan memberikan langsung sejumlah bantuan ke Ida Nuraida seorang janda miskin anak dua 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ida Nuraida (45), seorang janda miskin anak dua di blok Sopla Desa Karangmulya Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya mendapat perhatian serius dari sejumlah pejabat.

Pada Sabtu (29/6/2024) ini, rumah tidak layak huni milik Ida Nuraida disambangi langsung Ujang Endin Indrawan, Wakil Bupati Pangandaran.

Saat berada di rumah tidak layak huni milik Ida, Wakil Bupati pun melihat lihat bagian rumah yang kondisinya menghawatirkan.

Ujang Endin berbincang bincang dan memberikan sejumlah bantuan berupa uang untuk membantu keperluan Ida Nuraida.

Baca juga: Derita Ida Janda 2 Anak di Pangandaran, Tidur Bersama 2 Anak di Dapur, Rumah Bobrok Tak Ada Atap

"Ya, memang harus diakui masyarakat yang miskin di Pangandaran masih ada," ujar Ujang kepada sejumlah wartawan di lingkungan rumah Ida Nuraida di Desa Karangmulya, Sabtu siang.

Menurutnya, rumah yang tidak layak huni di wilayah Kabupaten Pangandaran itu masih banyak.

"Malahan, yang tadi itu bukan tidak layak huni lagi tapi sangat tidak layak huni. Dan itu perlu dibantu baik secara pribadi maupun secara lembaga kepemerintahan," katanya.

Meskipun demikian, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pangandaran juga sebenarnya sudah mengucurkan bantuan - bantuan.

"Seperti tadi disampaikan Kepala Desa terkait Rutilahu, cuman kemarin ibu Ida tidak dapat mungkin karena rumahnya belum roboh. Ya, mudah mudahan kedepan bisa mendapatkan," ucap Ujang.

Ida Nuraida pun mengaku merasa bersyukur dengan mendapat perhatian langsung dari Wakil Bupati Pangandaran.

"Nanti, uangnya buat beli material bangunan. Sekarang saya titipkan di ibu golongan (Kepala Dusun)," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, kondisi rumah tanpa atap ini terlihat semerawut dan banyak puing - puing bangunan berserakan di sekitar bangunan rumah tersebut.

Kondisi dinding temboknya banyak yang jebol atau roboh akibat sebelumnya diguncang gempa 3 kali. Selain itu, Ida tidak memiliki tempat mandi cuci dan kakus (MCK).

Jika ingin mandi, mencuci, dan buang air besar, Ida dan kedua anaknya harus berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 50 meter dari lokasi rumahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved