Musim Panen Garam Tiba, Tengkulak Mengintai, Petambak Cirebon Harus Jual Murah Rp 400 Per Kilogram
Terik matahari yang menyengat di puncak kemarau Agustus hingga September membawa harapan bagi petambak garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Kondisi ini bukan hal baru.
Beberapa tahun yang lalu, harga garam pernah mencapai Rp 4.000 per kilogram, namun itu terjadi saat stok di gudang menipis dan musim penghujan membuat produksi garam terhenti.
Ketika musim kemarau kembali datang dan produksi garam meningkat, harga kembali terjun bebas seperti yang terjadi saat ini.
Cirebon, salah satu daerah penghasil garam terbesar di Indonesia, seolah tak pernah merasakan manisnya hasil panen seperti gula.
Nasib petambaknya terus diabaikan, tanpa adanya penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah, membuat harga garam selalu ditentukan oleh tengkulak.
Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, luas lahan garam yang diolah mencapai 1.557,75 hektare dari total potensi lahan seluas 3.140 hektare.
Kecamatan Pangenan menjadi wilayah dengan lahan garam terluas, diikuti oleh beberapa kecamatan lainnya seperti Kapetakan, Gebang, Suranenggala dan Losari.
Meskipun luas lahan dan produksi garam sangat besar, kesejahteraan para petambak masih jauh dari kata layak.
Petambak di Cirebon, meski berjuang setiap hari di bawah terik matahari, harus menerima kenyataan pahit bahwa hasil kerja keras mereka tak pernah benar-benar dihargai.
Harga garam, yang ditentukan bukan oleh kualitas atau usaha mereka, melainkan oleh kekuasaan para tengkulak, terus menjadi mimpi buruk yang harus mereka hadapi setiap musim panen tiba. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
| Geger! Pria Tak Dikenal Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Garasi Ambulans Masjid Ikonik Cirebon |
|
|---|
| Ditinggal Ibu ke Hong Kong, Siswi Cirebon Ini Hilang 3 Kali, Pesan Terakhir Bikin Keluarga Khawatir |
|
|---|
| Siswi Cirebon Hilang Sejak Pamit Belajar Kelompok 19 Oktober 2025, Polisi Lacak Jejak Digital |
|
|---|
| Daftar Pembagian Grup Peserta D Academy 7 Babak Top 8, Cirebon dan Bogor Bersaing di Grup yang Sama |
|
|---|
| Delapan KA Terdampak Banjir Rel Semarang, KAI Jalankan Rute Putar via Solo Balapan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Potret-garam-yang-ada-di-Desa-Rawaurip-11111.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.