Kebakaran Kurun 2 Tahun di Bandung Berdampak Kerugian Belasan Miliar, Aset yang Selamat Lebih Besar

Asep mengatakan, jumlah kerugian materi akibat kebakaran tersebut dihitung dari bangunan dan isi yang hangus terbakar berdasarkan keterangan korban.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi kebakaran--- Kerumunan orang menyaksikan dari dekat saat petugas dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung melakukan pendinginan sejumlah toko yang terbakar yang baru saja berhasil dipadamkan di Pasar Simpang Dago, Jalan Ir H Juanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/7/2024). Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tersebut menghanguskan sejumlah toko dan berhasil dipadamkan oleh Dinas Diskar PB Kota Bandung sekitar pukul 16.20 WIB dengan menerjunkan lebih dari sepuluh mobil pemadam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kerugian materi akibat kebakaran yang melanda berbagai objek di Kota Bandung sepanjang tahun 2023-2024 tercatat cukup besar karena banyak bangunan dan isinya yang hangus terbakar.

Berdasarkan data yang dicatat Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, kebakaran itu melanda, rumah, pabrik, pertokoan, perkantoran, gardu listrik, kendaraan, dan alang-alang.

Kepala Seksi Pemadaman, Diskar PB Kota Bandung, Asep Rahmat, mengatakan dari total 354 kebakaran yang terjadi pada tahun 2023, kerugian materi mencapai Rp 12.594.400.003, sedangkan aset yang terselamatkan Rp 601.892.645.003.

Baca juga: Pengedar Sabu di Purwakarta Diringkus Namun Tidak Masuk Sel Tahanan karena Alasan Ini

"Sementara pada Januari hingga 13 Agustus 2024, dari total 191 kejadian kebakaran, kerugian materi mencapai Rp 3.947.010.000, sedangkan aset yang terselamatkan Rp 153.082.900.000," ujarnya saat ditemui di Kantor Diskar PB Kota Bandung, Selasa (13/8/2024).

Asep mengatakan, jumlah kerugian materi akibat kebakaran tersebut dihitung dari bangunan dan isi yang hangus terbakar berdasarkan keterangan dari korban, sehingga untuk datanya bisa lebih akurat.

Dengan melihat data kerugian itu, kata dia, artinya Diskar PB Kota Bandung selama menangani kebakaran, terutama bangunan, bisa lebih besar menyelamatkan aset milik korban karena setelah ditangani kerugian bisa diminimalisir.

"Alhamdulillah itu berkat respons time dari kita, kalau informasinya cepat kita bisa tiba 15 menit ke lokasi, paling cepat 7 sampai 5 menit," kata Asep.

Ia mengatakan, cepatnya respons time tersebut karena Diskar PB Kota Bandung memiliki Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang tersebar di empat penjuru mata angin yakni UPT barat, UPT timur, UPT utara, dan UPT selatan.

Baca juga: Jay Idzey Cetak Gol di Coppa Italia, Klub Indonesia Alami Kekalahan Dramatis Atas Sampdoria

"Adanya UPT di empat penjuru mata angin itu tentu bisa mempercepat respons time ke lokasi kejadian, jadi untuk kerugian pun bisa kita minimalisir," ucapnya.

Selain itu cepatnya respons time tersebut, kata dia, karena pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk mengatur lampu stopan saat armada damkar akan menuju ke lokasi.

"Misalkan lampu stopan yang merah, tapi pas kita akan melintas langsung hijau. Jadi ATCS sudah otomatis kalau ada rute kebakaran, itu bisa lebih cepat," ujar Asep. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved