Kisruh PPDB Ciamis, Ketua Forum Kepala Desa se-Banjaranyar Kecewa, Kepala KCD Tak Hadir Audiensi
Para kepala desa dan tokoh masyarakat Kecamatan Banjaranyar sempat mendatangi SMAN 2 Banjarsari.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPJABAR.ID, CIAMIS - Para kepala desa dan tokoh masyarakat Kecamatan Banjaranyar sempat mendatangi SMAN 2 Banjarsari.
Mereka mengaku kecewa lantaran banyak siswa dari Kecamatan Banjaranyar tidak lolos seleksi PPDB.
Hal ini terbukti dengan puluhan siswa dinyatakan tidak lolos PPDB dan parahnya lagi sampai ada yang mengalami depresi.
Dalam audiensi sebelumnya, hadir Kepala Sekolah SMAN 2 Banjarsari, Ketua Komisi D DPRD Ciamis, serta tim analisis pendidikan wilayah 13 Kantor Cabang Dinas (KCD) Jawa Barat.
Baca juga: DPRD Sumedang Minta Kaji Ulang Kualitas Sekolah Swasta, Agar PPDB Tak Numpuk di Sekolah Negeri
Ketua Forum Kepala Desa se-Kecamatan Banjaranyar, Endi Supendi menyatakan kekecewaannya karena ketidakhadiran Kepala KCD dalam kegiatan Audiensi atau dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Ciamis, Jumat (12/7).
“KCD hanya diwakili stafnya yang tidak punya kebijakan padahal harus ada putusan nasib 72 warganya yang tidak bisa masuk di SMAN 2 Banjarsari karena Senin depan proses pembelajaran sudah dimulai,” tegasnya.
Menurutnya, jika Senin depan masih belum ada putusan, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pemboikotan kegiatan belajar mengajar.
“Langkah ke depan kita akan terus berjuang, karena ini menyangkut harga diri warga Banjaranyar, masa orang Banjaranyar tidak sekolah di Banjaranyar, kita mau sekolah dimana? sekolah ke Banjar? atau sekolah SMK yang ada di Pamarican? Kita punya sekolah SMA, masa orang luar bisa sekolah di tempat kita, sementara kita tidak bisa sekolah di tempat sendiri,” jelasnya.
Baca juga: Viral Fortuner Parkir di SMPN 1 Cibinong Bogor, Ternyata Anggota Ormas Kecewa Anaknya Tak Lolos PPDB
Menurut Endi, dulu pihaknya yang berjuang dari awal untuk menjadikan itu sekolah negeri, sekarang sangat prihatin jika hasil perjuangannya tidak bisa dirasakan oleh warganya.
“Hanya karena orang miskin tidak bisa sekolah di tempatnya yang telah diduduki puluhan tahun, saya sangat bersedih,” pungkasnya.
Maka dari itu, karena Kepala KCD wilayah XIII tidak bisa menyelesaikan permasalahn tersebut hingga detik ini, Ketua Komisi IV DPRD Ciamis, Syarif Sutiarsa akan segera berangkat ke Bandung menemui Disdik Provinsi Jabar untuk meminta Kepala KCD Wilayah XIII diganti dengan KCD yang peka terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut diungkapkan Syarif setelah audiensi atau dengar pendapat antara Komisi IV DPRD Ciamis dengan KCD Wilayah XIII, para kepala sekolah dan para Kepala Desa se-Kecamatan Banjaranyar di Aula Gedung DPRD Ciamis, Jumat (12/7).
Baca juga: Bikin Geleng Kepala, Kecurangan PPDB di Cirebon, SMP di Sekolah Mahal Tapi Masuk SMA Pakai Afirmasi
Menurut Syarif, pihak KCD Wilayah XIII dinilai tidak peka terhadap dunia pendidikan di Ciamis.
“Kalau dikatakan, sudah empat kali Komisi IV mengundang KCD untuk dengar pendapat tapi tidak pernah hadir, hanya mendatangkan stafnya saja yang notabene tidak punya kewenangan untuk mengambil kebijakan,” tegasnya.
| DPRD Majalengka: Kenaikan Upah harus Sesuai Aturan, Aspirasi Buruh Tetap Jadi Perhatian |
|
|---|
| Nasib 1.100 Tenaga Honorer di Kota Tasikmalaya 'Digantung', Surat Audiensi Tak Direspon Wali Kota |
|
|---|
| Kemenkum Jabar Terima Audiensi PT Eigerindo Multi Produk Industri Bangun Sinergitas |
|
|---|
| Tragis, Andriyana Meninggal Tertimpa Kayu Gelondongan yang Diangkutnya Pakai Motor di Ciamis |
|
|---|
| Pihak Yayasan Tak Hadir, Audiensi Universitas Bandung dengan YBA Akan Dijadwalkan Ulang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Kisruh-PPDB-Ciamis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.