Harga Beras di Bandung Makin Melonjak, Pemkot Segera Gelar Operasi Pasar di 30 Kecamatan

onny Ahmad Nurudin, mengatakan operasi pasar beras akan digelar di 30 Kecamatan secara bergantian.

Penulis: Tiah SM | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Pedagang beras Toko Beras Tunggal Jaya, Daryo, saat melayani pembeli fi Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa (13/2/2024). 

Bahkan ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan yang dirapel tiga bulan sebesar Rp 600 ribu/keluarga. 

“hal yang perlu perhatian ada kelompok yang hanya beberapa jengkal di atas garis kemiskinan. Kalau harga beras dan pangan naik, mereka potensial menjadi kaum miskin baru. Selama ini mereka belum tersentuh oleh aneka bantuan sosial dan jaring pengaman sosial itu,” jelasnya. 

Badan Pangan Nasional, ujar Khudori, telah menugaskan Bulog untuk menggencarkan operasi pasar yang bernama SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan). 

“Beras SPHP ini bisa jadi pilihan warga miskin/rentan karena harganya lebih terjangkau: Rp11.500-11.800/kilogram, jauh di bawah harga pasar. Ini beras premium tapi dijual dengan harga medium. Perlu dipastikan, beras SPHP ini bisa menjangkau seluas mungkin warga,” ujarnya.

Khudori juga menyinggung harga gabah di pasar melambung tinggi. 

“Info dari Jatim misalnya, harga antara Rp 8.400-Rp8.800/kilogram gabah kering panen. Ini amat tinggi. Untuk jadi beras setidaknya harganya antara Rp 15.000-Rp 16.000/kilogram,” imbuhnya. Padahal, HET beras jauh di bawah itu.

“Karena itu, penting buat pemerintah lewat Badan Pangan Nasional untuk menimbang ulang HET beras,” ujarnya. (tiah sm/nappisah)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved