Sempat Lumpuh Total Akibat Longsor, Jalan Kolonel Masturi di Bandung Barat Sudah Normal Lagi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Jalan Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang diterjang longsor tebing hingga tidak bisa dilalui kendaraan dari kedua arah sudah normal, Rabu (7/2/2024).

Longsor tebing setinggi 15 meter yang terjadi pada Selasa (6/2/2024) pukul 17.45 WIB.

Peristiwa itu menyebabkan arus lalu lintas lumpuh karena badan jalan menuju objek wisata ini tertimbun material longsor.

Plt Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin, mengatakan, untuk saat ini ruas jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan. Sebab material longsor yang sempat menimbun jalan sudah dievakuasi.

"Evakuasi material longsor di ruas jalan Kolonel Masturi sudah selesai sekitar pukul 21.30 WIB. Jadi sejak tadi malam arus lalu lintas kembali normal," ujar Asep saat dihubungi, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS Jalan Kolonel Masturi Parongpong Bandung Tertutup Longsor, Waspada Longsor Susulan

Ia mengatakan, evakuasi material longsor itu dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD dan TNI/Polri serta dibantu petugas Damkar KBB. Sehingga upaya pembersihan jalan tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Selama evakuasi material longsor, kendaraan sempat dialihkan karena di titik longsor dilakukan penutupan sementara," kata Asep.

Mengenai penanganan tebing yang longsor itu, Asep mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. Sebab ruas jalan Kolonel Masturi itu statusnya milik Pemprov Jabar.

Baca juga: Akibat Hujan Deras, Tiga Desa di Kecamatan Panawangan, Ciamis Diterjang Longsor

"Sudah dikoordinasikan bagiamana penanganannya agar tidak terjadi longsor susulan, jadi saat ini sedang dikaji. Tapi kami sudah mengusulkan agar segara ditangani," ucapnya.

Sebelum ada penanganan lebih lanjut, pihaknya meminta masyarakat dan pengendara lebih waspada ketika melintas di titik longsor terutama saat turun hujan deras karena masih berpotensi terjadi longsor susulan.

"Penyebabnya longsor itu kemungkinan akibat saluran air rembes, jadi tanahnya menjadi labil. Sehingga kami mengimbau masyarakat harus lebih waspada," kata Asep. (*)