Napak Tilas Sisa Jalur Kereta Api Kuno di Indramayu, Stasiun Lohbener Pun Kini Menjadi Garasi Angkot

Bangunan Stasiun Lobener di Kabupaten Indramayu masih berdiri kokoh meski kondisinya sudah usang dan tak terawat. 

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Stasiun Lohbener Indramayu yang kini menjadi garasi angkutan kota tua. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Bangunan Stasiun Lobener di Kabupaten Indramayu masih berdiri kokoh meski kondisinya sudah usang dan tak terawat. 

Meski begitu, jangan bayangkan bentuknya seperti stasiun-stasiun yang ada sekarang.

Dibanding seperti stasiun, bangunan bekas Stasiun Lohbener lebih mirip dengan sebuah halte.

Stasiun ini memang stasiun kecil, hanya untuk pemberhentian kereta.

Baca juga: Napak Tilas Sisa Jalur Kereta Api Kuno di Indramayu: Sebagian Tertutup Aspal, Ada yang Menjadi Sawah

Berada di Desa Telukagung, Kecamatan Lohbener, stasiun ini hanya berjarak 9,6 kilometer dari Stasiun Jatibarang.

Jaraknya ke Stasiun Paoman lebih pendek lagi, hanya 8,9 kilometer.

Ditemui saat menggelar napak tilas jalur kuno lintasan kereta api di Indramayu bersama dengan komunitas-komunitas pecinta kereta api, Rabu (15/11/2023), Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi, mengatakan, Stasiun Lohbener dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Jatibarang-Indramayu pada 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS).

Jalur itu kini sudah hilang. Jalur kereta api sepanjang 18,1 kilometer dengan lebar sepur 1.067 mm ini sudah berganti menjadi aspal.

"Stasiun ini tutup seiring dengan ditutupnya jalur Jatibarang-Indramayu, 21 Juli 1973," ujarnya.

Di jalur Jatibarang-Indramayu terdapat delapan halte, meliputi Pawidean (PWI), Kalikrasak (KKS), Karangsembung (KRB), Pekandangan (PKD), Cimanuk (CIM), Indramayu Pasar (IMP), dan Karangturi Indramayu (KGU).

Ayep mengatakan, stasiun ini cukup berjaya pada masa awal pembukaannya. Namun, berangsur bangkrut karena terus merugi.

Selain Stasiun Lobener, imbas penutupan jalur tersebut juga membuat Stasiun Indramayu yang berada di Kelurahan Paoman juga ikut dinonaktifkan.

Ayep menjelaskan, bangkrutnya stasiun ini diketahui bukan karena sepi penumpang atau muatan barang, melainkan karena banyak penumpang gelap yang enggan membayar.

"Jadi banyak penumpang yang tidak memiliki tiket," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved