Napak Tilas Sisa Jalur Kereta Api Kuno di Indramayu: Sebagian Tertutup Aspal, Ada yang Menjadi Sawah

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Napak Tilas Jalur digelar PT KAI Daop III Cirebon bersama beberapa komunitas pencinta kereta api di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (15/11/2023).

Mereka menapaki bekas jalur lintasan kereta api yang kini sudah tertutup oleh aspal jalanan.

Ada dua jalur yang dijelajahi, yakni bekas jalur kereta api jurusan Indramayu-Jatibarang dan Jatibarang-Karangampel.

Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi, mengatakan, jalur Indramayu-Jatibarang dahulu membentang sejauh 18,1 kilometer.

"Di jalur ini ada tiga stasiun, yaitu Stasiun Jatibarang, Stasiun Lohbener, dan Stasiun Indramayu," ujarnya.

Ayep mengatakan, dari tiga stasiun itu hanya Stasiun Jatibarang yang masih aktif, sementara dua stasiun lainnya sudah nonaktif.

Walau sudah tidak aktif, sisa bangunan stasiunnya sampai dengan saat ini masih ada dan masih berdiri.

Dari jalur tersebut juga terlintas delapan halte, yakni Pawidean (PWI), Kalikrasak (KKS), Karangsembung (KRB), Pekandangan (PKD), Cimanuk (CIM), Indramayu Pasar (IMP) dan Karangturi Indramayu (KGU).

Ayep mengatakan, jalur ini dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS).

Peruntukannya kala itu untuk melayani angkutan barang hasil bumi. 

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kereta yang melintas di jalur tersebut juga dipergunakan untuk mengangkut penumpang.

Hanya saja, beroperasinya jalur tersebut rupanya tidak menghasilkan keuntungan.

Perusahaan SS justru terus merugi sehingga jalur kereta api ini dinonaktifkan mulai 21 Juli 1973.

Sekarang kondisi jalur sudah hilang dan berganti menjadi jalan raya Indramayu-Jatibarang.