Dedi Mulyadi Sarankan Hal Ini Agar Konflik Rempang Tak Jadi Isu Brutal Menjelang Pilpres 2024

Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyarankan sejumlah hal agar konflik yang terjadi di Pulau Rempang bisa mereda

Editor: Ichsan
dok.pribadi
Dedi Mulyadi Sarankan Hal Ini Agar Konflik Rempang Tak Jadi Isu Brutal Menjelang Pilpres 2024 

TRIBUNJABAR.ID – Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyarankan sejumlah hal agar konflik yang terjadi di Pulau Rempang bisa mereda dan tak menjadi isu liar menjelang Pilpres 2024.

Pertama, Dedi Mulyadi mengatakan investasi sebagai kebutuhan negara agar mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Terlebih di Rempang rencananya akan ada investasi dari pabrik kaca besar dunia.

Dengan investasi itu maka akan ada banyak tenaga kerja terserap dan regulasi ekonomi yang berkembang mulai dari pedagang makanan, industri hiburan, perhotelan, transportasi. Semua bergerak menjadi multiplier efek ekonomi.

“Dengan catatan tenaga kerja yang terserap adalah berasal dari lingkungan kita, artinya masyarakat Pulau Rempang dipersiapkan menjadi tenaga kerja, sehingga kedatangan investasi mendatangkan efek positif bagi masyarakat,” kata Dedi Mulyadi.

KDM pun meminta pemerintah menyiapkan kebutuhan tenaga kerja untuk ke depan. “Maka pembicaraan kita hari ini bagaimana menyiapkan masyarakat menuju tenaga kerja terampil yang akan terserap di industri tersebut mulai dari peletakan batu pertama sampai nanti industri efektif berproduksi,” katanya.

Baca juga: Yakin Prabowo Wujudkan Berobat Gratis, Dedi Mulyadi : Warga Purwakarta Dulu Cukup Pakai KTP

Kedua, persoalan komunikasi dengan masyarakat yang sudah turun temurun tinggal di Rempang. Sebab Presiden Joko Widodo telah memberikan pernyataan pemerintah menyiapkan rumah tipe 45 dan tanah 500 meter bagi masyarakat terdampak.

“Proses ini harus dikomunikasikan, didialogkan, pendekatan yang bersifat represif barangkali dalam isu Rempang ini harus segera dihentikan karena ini sudah tahun politik,” katanya.

“Mendekati proses pendaftaran Capres-Cawapres rentan politisasi, maka isu yang berkembang menjadi isu brutal, pengusiran bangsa Melayu untuk kepentingan kolonial baru, ini berbahaya. Maka harus ada langkah bersama untuk menjelaskan secara komprehensif, mendialogkan kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap proses komunikasi tersebut akan berbalik menjadi isu positif terutama yang berdampak pada masyarakat Rempang dan umumnya masyarakat Melayu.

Kang Dedi Mulyadi mengajak semua pihak untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat Rempang karena negara ini harus terus mengalami kemajuan.

“Industri adalah sebuah kebutuhan dan investasi adalah sebuah keharusan. Masyarakat setempat terutama masyarakat Melayu harus menjadi masyarakat paling pertama menikmati keberhasilan dari investasi besar sehingga mereka menjadi tuan di kampungnya sendiri. Orang Melayu menjadi raja di tempat kelahirannya sendiri,” kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: 407 Warga Garut Tiba-tiba Ditagih Utang Total Miliaran, Dedi Mulyadi Pertanyakan Teka-teki Ini

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved