Sepatu hingga Real Estate: Investasi di Majalengka Melesat, Serap Ribuan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang terserap paling banyak berasal dari PMA dengan jumlah 14.585 orang, PMDN berkontribusi menyerap 1.293 pekerja.

Tribun Cirebon/Adim Mugni Mubaroq
PGANG SEPATU - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan), memegang sepatu On Cloud Running buatan PT Home Well Indonesia dalam acara pelepasan ekspor perdana di kawasan pabrik PT Home Well Indonesia yang terletak di KIEM, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (14/11/2025) sore.  

Laporan Adim Mubaroq

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA – Bupati Majalengka Eman Suherman memaparkan bahwa sepanjang 2025 para pemodal paling banyak mengarahkan investasinya ke sektor industri pengolahan, menjadikannya sebagai pusat perhatian utama bagi masuknya modal baru di wilayah tersebut.

"Sektor paling dominan adalah industri pengolahan seperti Sepatu, garmen, tas, makanan minuman kemudian disusul sektor properti seperti real estate," kata Eman, Minggu (16/11/2025).

Eman mengaitkan perkembangan itu dengan capaian realisasi investasi yang sudah menyentuh angka Rp2,09 triliun sampai September berdasarkan 1.697 laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) yang diterima pemerintah daerah.

Data yang dipaparkan Kepala DPMPTSP Majalengka, Ucu Sumarna, menunjukkan bahwa tenaga kerja yang terserap paling banyak berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dengan jumlah 14.585 orang, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi menyerap 1.293 pekerja.

Periode Januari hingga September 2025 mencatatkan total realisasi investasi Rp2.096.343.280.760, dengan keseluruhan laporan investasi masih berjumlah 1.697 LKPM yang telah diproses.

Dari keseluruhan nilai investasi tersebut, PMDN berkontribusi sebesar Rp1,17 triliun, sedangkan PMA menyumbang Rp921,58 miliar sepanjang periode tersebut.

Eman menilai bahwa derasnya minat investor tidak terlepas dari keunggulan geografis Majalengka yang dilintasi dua ruas jalan tol, berdekatan dengan Bandara Kertajati, dan masuk dalam kawasan pengembangan Rebana Metropolitan.

“Aksesibilitas yang kuat dan stabilitas daerah membuat Majalengka semakin dilirik. Investor melihat Majalengka sebagai lokasi yang aman dan potensial,” kata Eman.

Ia menegaskan bahwa sektor industri sepatu, garmen, tas, serta makanan dan minuman menjadi titik konsentrasi utama investasi saat ini, sementara sektor properti khususnya real estate menempati posisi berikutnya sebagai kontributor besar.

Pemerintah daerah, lanjut Eman, terus berupaya mengembangkan sektor-sektor yang menghasilkan banyak peluang kerja agar dampaknya semakin terasa bagi masyarakat.

“Industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar tidak hanya dalam investasi, tetapi juga dalam menyerap banyak tenaga kerja. Ini sektor yang akan terus kita dukung,” ujarnya.

Di sisi lain, Eman memastikan bahwa Pemkab Majalengka tengah mempersiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat daya saing investasi, termasuk revisi RTRW, perbaikan sistem pelayanan perizinan, serta memperluas sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.

“Kepastian ruang, percepatan perizinan, dan kolaborasi lintas pemerintah menjadi kunci agar Majalengka tetap menjadi tujuan utama para investor,” ujar Eman.

Kepala DPMPTSP Majalengka, Ucu Sumarna, menambahkan bahwa tren investasi sejauh ini didominasi oleh pemodal baru bersamaan dengan para pelaku lama yang memperluas kegiatan usahanya.

Ia juga mengungkapkan adanya beberapa tantangan regulasi yang harus disiasati, termasuk proses penyesuaian terhadap PP 28 Tahun 2025 serta kebutuhan stabilisasi sistem OSS yang saat ini masih dalam tahap penyempurnaan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved