Kebakaran di TPA Sarimukti

Melihat Zona Darurat Pembuangan Sampah Sementara di TPA Sarimukti, Curam dan Terdapat Mata Air

Penggunaan zona darurat TPA Sarimukti hingga kini masih dikaji karena memiliki kontur yang curam dan di bawahnya terdapat mata air.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Kondisi zona darurat di TPA Sarimukti yang akan digunakan membuang sampah selama kebakaran belum padam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Penggunaan zona darurat TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga kini masih dikaji karena memiliki kontur yang curam dan di bawahnya terdapat mata air.

Zona darurat, yang lokasinya ada di area perluasan seluas 6,5 hektare, akan dibuka sekitar 2 hektare untuk pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya selama kebakaran belum padam.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas, mengatakan, dengan kondisi itu pihaknya belum bisa memperkirakan jumlah ritase sampah yang akan dibuang dari setiap kabupaten/kota ke zona darurat tersebut.

"Saya lihat di bawah ada mata air dan kondisinya curam sehingga jumlah kuota ritase untuk kabupaten/kota hari ini masih kami hitung," ujarnya saat ditemui di TPA Sarimukti, Minggu (27/8/2023).

Baca juga: Update Kebakaran di TPA Sarimukti, Api Masih Menyala dan Helikopter Water Bombing Terus Mengudara

Rencananya, zona darurat tersebut akan dibuka mulai 28 Agustus 2023.

Namun, terkait waktu penggunaan itu hingga saat ini masih belum bisa dipastikan karena DLH Jabar akan melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak.

"Untuk penggunaan pembuangan zona darurat besok kami akan rapatkan dengan Bu Dirjen dan kabupaten/kota untuk melihat pengelolaan sampah secara real berapa," kata Prima.

Tentang pengelolaan sampah tersebut, pihaknya akan mengundang pihak-pihak terkait yang bisa membantu mengelola sampah organik seperti pihak PHRI, komunitas magot, bank sampah, dan pengelola TPS-TPS kecil.

"Nah, hari ini kami hitung zona darurat itu bisa digunakan untuk berapa hari, di samping melihat perkembangan di sini (titik kebakaran)," ucapnya.

Prima mengatakan, jika zona 1, 2, 3, dan 4 TPA Sarimukti yang terbakar sudah tidak ada api serta dinyatakan aman oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), nantinya akan diaktifkan kembali.

"Tapi ini momentum yang terbaik baik bagi kabupaten/kota untuk melakukan pengelolaan sampah secara mandiri karena setiap hari yang dibuang ke sini 2.000 ton dan tiap bulan naiknya minta ampun," ujar Prima.

Dengan kondisi itu, kata dia, masyarakat harus sadar bahwa mengurangi penggunaan sampah dari hulu sangat penting karena kondisi di hilir sudah tidak memungkinkan untuk menampung ribuan ton sampah.

"Kalau di hilir sudah begini, menjadi stuck, jadi mereka (pengelola) menjadi kelabakan jika sarana dan prasarananya dan upaya pengelolaannya enggak siap," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved