Kebakaran di TPA Sarimukti

Dampak Buruk Kepulan Asap dari Kebakaran TPA Sarimukti, Warga Mulai Sesak Napas dan Mata Pedih

Kebakaran hebat yang melanda TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mulai berdampak buruk bagi kesehatan warga.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Asap kebakaran membubung tinggi di atas TPA Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kebakaran hebat yang melanda TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mulai berdampak buruk bagi kesehatan warga yang rumahnya tak jauh dari TPA.

Pasalnya, kepulan asap yang berwarna putih kehitaman itu sudah masuk ke permukiman warga di Desa Sarimukti hingga menyebabkan kesehatan sejumlah warga di wilayah tersebut mulai terganggu.

Kepala Desa Sarimukti Uci Suwanda mengatakan, terkait kebakaran tersebut, kepulan asapnya itu sudah berdampak terhadap warga di 15 RW dan sudah ada juga warga yang mengalami gangguan kesehatan.

"Dampak dari kebakaran TPA Sarimukti ini ada warga yang sudah mengeluhkan tenggorokannya sakit, sesak napas sampai matanya pedih (iritasi) akibat kepulan asap," ujarnya saat ditemui di TPA Sarimukti, Selasa (22/8/2023).

Kepulan asap imbas dari kebakaran TPA Sarimukti hingga masuk ke permukiman warga itu sudah terjadi sejak Senin (21/8/2023), tetapi jaraknya masih cukup jauh, sedangkan saat ini asap tersebut mulai mendekat.

"Kebakarannya itu kan mulai Sabtu. Kalau asapnya itu mulai berdampak ke warga kemarin," kata Uci.

Ia mengatakan, untuk mencegah gangguan kesehatan warga semakin meluas, pihaknya mengimbau warga untuk memakai masker saat beraktivitas dan meminta anak-anak untuk tidak keluyuran di luar rumah.

Menurutnya, langkah antisipasi tersebut perlu dilakukan karena zat kimia yang terbawa asap dari peristiwa kebakaran gunungan sampah itu sangat berbahaya.

"Kita juga minta kebakaran ini benar-benar segera dibereskan jangan sampai semakin meluas karena dampak asap yang kebawa anginnya sangat berbahaya," ucapnya.

Terkait adanya dampak buruk tersebut, pihak Pemdes Sarimukti berencana untuk meminta kompensasi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh warganya.

"Tapi untuk saat ini belum mengajukan kompensasi, tapi kalau dampaknya parah ke warga mungkin kita akan mengajukan kompensasi. Tapi mudah-mudahan tidak sampai terjadi," kata Uci. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved