Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, Cerita Lika-liku Usaha Orang Tua yang Berakhir Bahagia 

Salah satu orang tua murid di Pangandaran, Widiansyah, merasa bersyukur karena uang tabungan miliknya bisa cair dikembalikan oleh pihak sekolah.

Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Ist/Dok. Widiansyah
Foto ilustrasi daftar uang tabungan murid kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar Pangandaran yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah. Salah satu orang tua murid di Pangandaran, Widiansyah, merasa bersyukur karena uang tabungan miliknya bisa cair dikembalikan oleh pihak sekolah. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Salah satu orang tua murid di Pangandaran, Widiansyah, merasa bersyukur karena uang tabungan miliknya bisa cair dikembalikan oleh pihak sekolah.

Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru dan tim khusus yang sudah berusaha keras mengembalikan uang tabungan.

Widiansyah adalah orang tua Rafael, yang baru lulus kelas 6 tahun 2023 ini di SD Negeri 2 Kondangjajar, wilayah Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.

Sebelum dikembalikan oleh pihak SD bersangkutan, Widiansyah sendiri memiliki tabungan senilai Rp 45 juta.

Widiansyah menceritakan usahanya bersama orang tua murid lain sejak pertama tahu uang tabungannya mandek.

"Sebelum sekarang cair, awal saya datang ke sekolah sampai tiga kali nagih menanyakan uang tabungan. Itu ada sekitar sebulan setengah lalu," ujar Widiansyah kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Rabu (19/7/2023) siang.

Selama menagih, respons pihak sekolah itu seperti kurang bergerak atau slow response. Dalam artian, alasannya itu terus posisi uang tabungannya berada di Koperasi Tugu Cijulang.

"Setelah itu, saya ambil sikap dengan memberi tahu teman media. Makanya, sampai viral," katanya.

Setelah viralnya kasus uang tabungan itu, sebetulnya tidak ada lagi komunikasi dengan pihak sekolah.

Dan selanjutnya, kejadian ini sampai tercium oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran.

"Pemerintah membuat tim khusus, sampai saya memberikan keterangan di kepolisian karena waktu kemarin-kemarin kan para orang tua diundang untuk dimintai keterangan soal tabungan. Termasuk saya, juga dipanggil," ucap Widiansyah.

Kemudian, saat samen atau pelepasan siswa kelas 6 dan kenaikan kelas sempat ada satu pengurus guru (Korwil Pendidikan setempat) yang menyindir viralnya kasus uang tabungan ini.

"Sempat ngomong, katanya wah gara-gara satu orang, Pangandaran di dunia maya menjadi geger (viral)," ujarnya.

Jadi, mereka sempat menyindir, padahal tujuannya agar uang tabungan milik orang tua murid ini segera dikembalikan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved