Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Update Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, 20-an Guru Dipanggil Dinas Pendidikan: Kayaknya Berat

Sekitar 20 guru itu merupakan guru dari beberapa SD di Kecamatan Cijulang yang memiliki utang uang tabungan murid.

Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
padna/tribun jabar
Tim khusus penyelesaian uang tabungan berada di SD Negeri 1 Kondangjajar dan memanggil guru yang punya sangkutan dengan uang tabungan murid, Kamis (22/6/2023). Penasaran uang tabungannya belum dikembalikan, Widiansyah, satu orang tua murid SD di Pangandaran, akhirnya bertemu dengan pihak inspektorat yang bertugas menyelesaikan permasalah uang tabungan. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Penasaran uang tabungannya belum dikembalikan, Widiansyah, satu orang tua murid SD di Pangandaran, akhirnya bertemu dengan pihak inspektorat yang bertugas menyelesaikan permasalah uang tabungan.

"Semalam (5/7/2023), saya sudah ketemu dengan satu perwakilan inspektorat. Saat ngobrol-ngobrol, ini penyelesaiannya agak panjang," ujar Widiansyah kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (6/7/2023) siang.

Widiansyah merupakan satu orang tua yang anaknya lulus kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, yang uang tabungannya senilai Rp 45 juta dan belum dikembalikan.

Widiansyah mengatakan, menurut informasi dari pihak inspektorat kemarin malam (5/7/2023), sekarang ada sekitar 20 guru sedang dipanggil oleh Dinas Pendidikan.

Baca juga: Guru Pengutang Uang Tabungan Siswa di Pangandaran Bikin Jengkel Ortu, Dipanggil Timsus Ada Mangkir

"(Guru) itu dipanggil yang kayaknya agak berat (melunasi utang tabungannya)," katanya.

Sekitar 20 guru itu merupakan guru dari beberapa SD di Kecamatan Cijulang yang memiliki utang uang tabungan murid.

Selain itu, hasil pertemuan dengan pihak inspektorat yang ia rangkum dari obrolan, ternyata mereka bekerja baru menyisir guru yang mempunyai sangkutan uang tabungan.

"Katanya, kalau misalnya ada yang sanggup bayar berbentuk uang, ya, bayar. Kalau tidak, ya, berbentuk asetnya," katanya.

Artinya, pertemuan semalam dengan pihak inspektorat hasilnya tentu jauh dari kata memuaskan.

"Karena apa? Karena belum ada ke arah atau mendekati pembayaran uang tabungan," ucap Widiansyah.

Meskipun demikian, saat ini ia tetap berharap agar uang tabungan anaknya bisa segera dikembalikan pihak SD.

"Mudah-mudahan, sekarang yang katanya sekitar 20 guru dipanggil Dinas Pendidikan, ada bahan atau persiapan untuk mengembalikan uang tabungan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved