Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran

Alat Bukti Kasus Tabungan Murid Diembat Guru Sudah Lengkap, Aktor Utama Tabungan Macet adalah Guru

Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus uang tabungan murid yang mandek.

Penulis: Padna | Editor: Ravianto
padna/tribun jabar
Tim khusus penyelesaian uang tabungan berada di SD Negeri 1 Kondangjajar dan memanggil guru yang punya sangkutan dengan uang tabungan murid, Kamis (22/6/2023) 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus uang tabungan murid yang mandek.

Luhut mengaku, korban yang datang ke Polres Pangandaran untuk SD Negeri 1 Cijulang sampai hari Selasa (27/6/2023) ini sudah ada 13 orang tua dan di SD Negeri 2 Kondangjajar sudah 28 orang tua.

Meskipun demikian, masih banyak orang tua murid yang kurang kooperatif untuk datang ke Polres Pangandaran ketika diundang.

"Semua (korban), enggak koorperatif. Saya juga enggak tahu kenapa, enggak semua (korban datang), enggak kooperatif," ujar Luhut dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Selasa (27/6/2023) siang.

"Harusnya, kan, kami mengundang mereka datang. Tapi, ini mah ada yang datang dan ada yang enggak."

Sedangkan yang menjadi harapan, tanpa diundang pun mereka bisa datang ke Polres Pangandaran dan memberikan keterangan.

AKP Luhut Sitorus Kasat Reskrim Polres Pangandaran Polda Jabar
AKP Luhut Sitorus Kasat Reskrim Polres Pangandaran Polda Jabar (Tribun Jabar/ Padna)

Selain SD Negeri 1 Cijulang, orang tua di SD Negeri 2 Kondangjajar dan sejumlah SD yang bersangkutan sudah diundang.

"Guru di Kondangjajar juga sudah kami periksa. Dan harapan kita, mereka segera melunasi hutang uang tabungan," katanya.

Sementara untuk penanganan kasus uang tabungan murid mandek ini, pihaknya baru menangani di sejumlah SD di Kecamatan Cijulang.

Baca juga: Fakta Sejauh Ini Uang Tabungan Murid di Pangandaran Mandek, di Tangan Guru Rp 1,4 M

"Kalau di SD-SD di Kecamatan Parigi belum. Tapi, bisa saja bertambah. Karena, yang paling muncul kan di dua Kecamatan yakni Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi," ucap Luhut.

Aktor Utamanya Guru

Aktor utama yang menjadi dalang kasus uang tabungan murid mandek di SD, tentu dia adalah oknum guru-guru tersebut.

"Aktor sebenarnya, ya guru-guru itulah. Orang tua niat nabung kan ke sekolah bukan ke koperasi," ujar Luhut kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Selasa (27/6/2023) siang. 

Memang, untuk menetapkan aktor biasanya melalui gelar perkara, tapi kasus ini intinya guru yang mengambil uang tabungan murid.

"Mereka (siswa) kan, nabung ke guru bukan ke koperasi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved