Kisah Dua Srikandi PPIH Pelayanan Konsumsi, Urus Belasan Ribu Porsi Makanan Jemaah Haji Jawa Barat

Saripa Rudiya dan Ratu Dian Hatifa memiliki peran yang sangat penting dalam pendistribusian 5.026 porsi makanan kepada jamaah haji.

|
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Saripa Rudiya dan Ratu Dian Hatifa saat bertugas mendistribusikan makanan kepada jemaah haji, Sabtu (24/6/2023). 

Saripa menceritakan, awalnya sebagian karom selalu berebut untuk bisa mendapat konsumsi paling awal.

Namun, ia kemudian dengan tegas memberlakukan sistem antrean sehingga para karom tidak berkerumun di mejanya.

Hal ini harus dilakukan agar pengaturan pembagian ribuan porsi makanan ini bisa berjalan lancar sampai ke tangan jemaah.

"Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik, dengan mengaturnya seteratur mungkin. Yang terburu-buru ingin cepat dapat konsumsi, kami ajak bicara, minta untuk mengantre. Kita lakukan terus secara konsisten, sampai semua menyadari bahwa dengan antrean, semua bisa teratur dan kondusif," kata Saripa, Sabtu (24/6/2023).

Ia mengatakan memang tidaklah mudah mengatur pembagian belasan ribu porsi makanan setiap hari.

Namun, ia menyadari bahwa ini adalah tugas mulia sebagai pelayan tamu-tamu Allah.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Obat-obatan untuk Jemaah Haji Aman, Siapkan untuk Puncak Ibadah Haji

Ia merasa bersyukur bisa mengemban tugas tersebut dan menjadikannya sebagai ladang ibadah.

"Tanpa kerja sama dengan rekan-rekan, kita tidak mungkin menjalani ini dengan baik. Alhamdulillah sejak hari pertama tugas pada 28 Mei lalu, tidak ada hambatan berarti. Tidak ada yang komplain makanan basi atau lainnya. Mudah-mudahan bisa terus sampai 27 Juli nanti," katanya.

Ratu Dian Hatifa mengatakan hal serupa.

Ia mengatakan kerja sama yang baik antara petugas dengan karom adalah kunci kesuksesan pendistribusian makanan kepada para jemaah haji.

Ratu yang sehari-harinya bertugas sebagai Tenaga Ahli Ketua MPR RI ini mengatakan semua dinamika dan keramaian pendistribusian konsumsi harus ditata dengan manajemen yang baik.

"Mungkin ya masih ada yang membandingkan antara pelayanan konsumsi di Makkah dan Madinah. Masih suka ada juga yang dulu-duluan rebutan tanda tangan pengambilan konsumsi. Kita bawa santai saja dan jelaskan kondisinya seperti apa. Kita atur supaya bisa lebih tertib. Kita tegaskan bahwa semua harus mau bekerja sama, di mana pun sama," katanya.

Ia pun tidak jarang mengingatkan kepada setiap ketua rombongan yang bertugas mengambil konsumsi tersebut bahwa mereka adalah kepanjangan tangan dari ketua kloter dalam melayani jemaah haji. Sehingga, semuanya dikembalikan kepada niat ibadah melayani tamu Allah.

"Ya paling kisah yang kurang enaknya, masih saja ada yang asal ngambil makanan, tanpa dihitung kembali, atau salah mengambil jatah, akhirnya ada yang komplain. Tapi pada akhirnya kita selalu menemukan cara untuk menatanya kembali," kata Ratu.

Ia mengatakan petugas pun memiliki tugas untuk menguji kesegaran dan kelayakan setiap makanan yang akan dibagikan. Ia menikmatinya karena konsumsi yang disajikan bercita rasa Indonesia.

Kekompakan Saripa dan Ratu di hotel ini harus berhenti sejenak setelah pembagian makan malam pada Sabtu (24/6/2023).

Hal ini disebabkan pelayanan konsumsi di hotel pada masa puncak haji akan berhenti sementara. Distribusi konsumsi akan berlanjut di Arafah-Mudzdalifah-Mina, dan akan kembali berlaku di hotel setelah puncak ibadah haji. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved