Musim Haji Telah Usai, Dua Jemaah Haji Masih Tertahan di Tanah Suci Karena Sakit

Meski musim haji sudah selesai namun masih ada jamaah yang belum kembali ke Indonesia karena sakit

Tribuncirebon.com/Adhim Mugni
ILUSTRASI JAMAAH HAJI - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Barat, Boy Hari Novian, mengungkapkan bahwa pada musim haji 2025 ini, Jawa Barat memberangkatkan sebanyak 39.025 jemaah haji ke Tanah Suci. Meski musim haji sudah selesai, namun masih ada dua jamaah yang tertahan di tanah suci karena sakit. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Barat, Boy Hari Novian, mengungkapkan bahwa pada musim haji 2025 ini, Jawa Barat memberangkatkan sebanyak 39.025 jemaah haji ke Tanah Suci. 

Jumlah tersebut, kata Boy, sedikit lebih banyak dari kuota dasar yang ditetapkan, yakni 38.723 jemaah.

“Alhamdulillah, tahun ini Jawa Barat bisa memberangkatkan total 39.025 jemaah. Kuotanya 38.723, tapi karena ada petugas serta mutasi keluar masuk, jumlah akhirnya bertambah,” ujar Boy saat podcast bersama Tribun Jabar di Kantor Kemenag Jabar, Jalan Jend Sudirman No 644.

Boy menjelaskan, pemberangkatan dilakukan melalui dua embarkasi, yakni Embarkasi Jakarta-Bekasi dengan asrama haji di Bekasi, dan Embarkasi Kertajati dengan asrama haji di Indramayu.

Namun, hingga akhir musim haji ini, masih ada dua jemaah asal Jawa Barat yang tertinggal di Arab Saudi karena kondisi kesehatan mereka belum memungkinkan untuk terbang pulang ke Tanah Air. 

Boy mengatakan kedua jemaah tersebut masing-masing berasal dari Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar.

“Mereka masih dirawat di Arab Saudi karena belum dinyatakan layak terbang. Keduanya sudah lanjut usia, di atas 70 tahun, sehingga kondisinya memang lebih rentan. Tapi alhamdulillah, tetap ada pendamping dari Kantor Urusan Haji kita di Arab Saudi yang terus memantau,” kata Boy.

Ia menegaskan bahwa keluarga di Tanah Air tidak perlu khawatir, sebab pemerintah memastikan jemaah yang masih dirawat tetap mendapatkan pendampingan penuh. 

Segala biaya pengobatan pun ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi.

“Kalaupun ada jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Arab Saudi, seluruh biaya rumah sakit hingga proses pemakaman ditanggung penuh oleh pemerintah Arab Saudi. Jadi tidak ada biaya sedikitpun yang dibebankan kepada jemaah,” jelasnya.

Boy juga menerangkan tata cara penanganan jemaah yang meninggal dunia di Tanah Suci. 

Menurutnya, seluruh proses mulai dari perawatan jenazah, pemandian, penshalatan, hingga pemakaman, didampingi langsung oleh petugas haji Indonesia.

“Petugas kita dilibatkan penuh dan menyaksikan semua prosesi agar bisa melaporkan kepada keluarga di Tanah Air, dengan begitu, keluarga tahu betul bahwa jemaah mereka dimakamkan dengan baik sesuai tuntunan,” ungkapnya.

Sementara itu, dua jemaah asal Tasikmalaya dan Banjar yang masih tertinggal di Arab Saudi akan dipulangkan jika kondisi kesehatannya sudah memungkinkan untuk naik pesawat.

“Kalau sudah dinyatakan layak terbang oleh tim medis, meski tetap dalam kondisi berbaring, tetap bisa dipulangkan. Jadi memang ada ketentuan tertentu yang harus dipenuhi sebelum jemaah diizinkan terbang,” kata Boy.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved