Kisah Dua Srikandi PPIH Pelayanan Konsumsi, Urus Belasan Ribu Porsi Makanan Jemaah Haji Jawa Barat
Saripa Rudiya dan Ratu Dian Hatifa memiliki peran yang sangat penting dalam pendistribusian 5.026 porsi makanan kepada jamaah haji.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, MAKKAH - Saripa Rudiya dan Ratu Dian Hatifa memiliki peran yang sangat penting dalam pendistribusian 5.026 porsi makanan kepada jamaah haji setiap datang waktu makan.
Jemaah yang menjadi tanggung jawab mereka berasal dari 13 kelompok terbang (kloter) Jawa Barat embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS).
Mereka menginap di Hotel Dar Umm Alqura yang berada di kawasan Mahbas Jinn, Kota Makkah.
Sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pelayanan Konsumsi Sektor I Makkah, Saripa Rudiya dan Ratu Dian Hatifa, mengatur distribusi 15 ribuan porsi makanan kepada para jemaah setiap hari.
Tugas dua srikandi PPIH ini adalah mengatur pendistribusian konsumsi dari katering kepada para ketua rombongan atau karom di setiap kloter.
Tiga kali setiap hari, keduanya berhadapan dengan berbagai dinamika pembagian makanan kepada para jemaah haji.
Pembagian makanan ini dilaksanakan di restoran hotel tersebut.
Di ruangan besar ini, pihak katering menghitung dan menata makanan di atas deretan meja, dibagi berdasarkan kloter dan rombongannya.
Kemudian Ratu dan Saripa bertugas memastikan pembagian makanan per rombongan tersebut secara tepat.
Di meja petugas, Ratu dan Saripa mempersilakan para karom menandatangi nota daftar konsumsi yang akan diambil untuk mendapat kupon.
Selanjutnya, kupon tersebut diberikan oleh masing-masing karom kepada petugas katering untuk ditukar dengan konsumsi sesuai jumlah anggota rombongannya.
Baca juga: Sebanyak 9.268 Calon Jemaah Haji Diterbangkan dari Bandara Kertajati Majalengka
Saripa Rudiya yang sehari-harinya bertugas sebagai Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, ini mengatakan, selalu berupaya bekerja sama dan membagi tugas bersama rekannya, Ratu Dian, untuk mengatur distribusi makanan.
Mereka membuat grup WhatsApp yang beranggotakan para karom untuk mempermudah komunikasi dan pengumuman seputar pembagian makanan.
Saripa menceritakan, awalnya sebagian karom selalu berebut untuk bisa mendapat konsumsi paling awal.
Namun, ia kemudian dengan tegas memberlakukan sistem antrean sehingga para karom tidak berkerumun di mejanya.
Hal ini harus dilakukan agar pengaturan pembagian ribuan porsi makanan ini bisa berjalan lancar sampai ke tangan jemaah.
"Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik, dengan mengaturnya seteratur mungkin. Yang terburu-buru ingin cepat dapat konsumsi, kami ajak bicara, minta untuk mengantre. Kita lakukan terus secara konsisten, sampai semua menyadari bahwa dengan antrean, semua bisa teratur dan kondusif," kata Saripa, Sabtu (24/6/2023).
Ia mengatakan memang tidaklah mudah mengatur pembagian belasan ribu porsi makanan setiap hari.
Namun, ia menyadari bahwa ini adalah tugas mulia sebagai pelayan tamu-tamu Allah.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Obat-obatan untuk Jemaah Haji Aman, Siapkan untuk Puncak Ibadah Haji
Ia merasa bersyukur bisa mengemban tugas tersebut dan menjadikannya sebagai ladang ibadah.
"Tanpa kerja sama dengan rekan-rekan, kita tidak mungkin menjalani ini dengan baik. Alhamdulillah sejak hari pertama tugas pada 28 Mei lalu, tidak ada hambatan berarti. Tidak ada yang komplain makanan basi atau lainnya. Mudah-mudahan bisa terus sampai 27 Juli nanti," katanya.
Ratu Dian Hatifa mengatakan hal serupa.
Ia mengatakan kerja sama yang baik antara petugas dengan karom adalah kunci kesuksesan pendistribusian makanan kepada para jemaah haji.
Ratu yang sehari-harinya bertugas sebagai Tenaga Ahli Ketua MPR RI ini mengatakan semua dinamika dan keramaian pendistribusian konsumsi harus ditata dengan manajemen yang baik.
"Mungkin ya masih ada yang membandingkan antara pelayanan konsumsi di Makkah dan Madinah. Masih suka ada juga yang dulu-duluan rebutan tanda tangan pengambilan konsumsi. Kita bawa santai saja dan jelaskan kondisinya seperti apa. Kita atur supaya bisa lebih tertib. Kita tegaskan bahwa semua harus mau bekerja sama, di mana pun sama," katanya.
Ia pun tidak jarang mengingatkan kepada setiap ketua rombongan yang bertugas mengambil konsumsi tersebut bahwa mereka adalah kepanjangan tangan dari ketua kloter dalam melayani jemaah haji. Sehingga, semuanya dikembalikan kepada niat ibadah melayani tamu Allah.
"Ya paling kisah yang kurang enaknya, masih saja ada yang asal ngambil makanan, tanpa dihitung kembali, atau salah mengambil jatah, akhirnya ada yang komplain. Tapi pada akhirnya kita selalu menemukan cara untuk menatanya kembali," kata Ratu.
Ia mengatakan petugas pun memiliki tugas untuk menguji kesegaran dan kelayakan setiap makanan yang akan dibagikan. Ia menikmatinya karena konsumsi yang disajikan bercita rasa Indonesia.
Kekompakan Saripa dan Ratu di hotel ini harus berhenti sejenak setelah pembagian makan malam pada Sabtu (24/6/2023).
Hal ini disebabkan pelayanan konsumsi di hotel pada masa puncak haji akan berhenti sementara. Distribusi konsumsi akan berlanjut di Arafah-Mudzdalifah-Mina, dan akan kembali berlaku di hotel setelah puncak ibadah haji. (*)
Musim Haji Telah Usai, Dua Jemaah Haji Masih Tertahan di Tanah Suci Karena Sakit |
![]() |
---|
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Daftar Kementerian Baru dan Badan Baru di Era Presiden Prabowo Dijabat Guru Besar & Purnawirawan TNI |
![]() |
---|
Literasi Keuangan Haji dan Program Gerakan Haji Muda di Lingkungan Pendidikan Madrasah Bandung Barat |
![]() |
---|
BP Haji Menjadi Kementerian Haji dan Umrah, Dedi Mulyadi Titip Harapan untuk Bandara Kertajati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.