Konflik Israel dan Iran

Masoud Pezeshkian Umumkan Perang dengan Israel Berakhir, Iran Siap Balas Jika Diprovokasi Lagi

Iran secara resmi telah menghentikan serangan ke Israel dan pangkalan militer Amerika Serikat.

tangkapan layar video / khaberni
RUDAL ANTARBENUA - Rudal antarbenua milik Iran, Khaybar yang dilaporkan sudah digunakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk menyerang Tel Aviv, Israel pada Minggu (22/6/2025). Iran menyerang dengan rudal tersebut sebagai tanggapan atas serangan langsung Amerika Serikat ke 3 fasilitas nuklirnya, pada Sabtu (21/6/2026) malam. 

TRIBUNJABAR.ID - Iran secara resmi telah menghentikan serangan ke Israel dan pangkalan militer Amerika Serikat.

Hal ini seiring pernyataan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang secara resmi mengumumkan berakhirnya perang selama 12 hari dengan Israel, Rabu (25/6/2025).

Masoud Pezeshkian mengumumkan hal itu serlah setelah Iran dan Israel benar-benar kini melakukan gencatan senjata.

Pezeshkian memuji perjuangan Iran selama 12 hari dalam perang melawan Israel sejak konflik dimulai pada Jumat (13/6/2025).

"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan tercapainya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel," kata Masoud Pezeshkian, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: BREAKING NEWS: Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata Lewat Pengumuman Donald Trump

Sebelumnya, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran akan tetap mematuhi gencatan senjata jika Israel tidak melakukan serangan terlebih dahulu.

"Jika rezim Zionis tidak melanggar gencatan senjata, Iran juga tak akan melanggar gencatan senjata," 

"Namun, warga Iran menunjukkan bahwa, meskipun ada beberapa masalah, mereka tetap bersatu melawan agresi musuh," katanya dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Selasa (24/6/2025), dikutip dari Tasnim News Agency.

Pezeshkian menambahkan bahwa Israel sempat menyerang Iran di tengah negosiasi tak langsung antara Iran dan Amerika Serikat (AS) dengan keyakinan keliru bahwa Teheran tidak memiliki kemampuan untuk merespons dan akan menyerah dalam beberapa hari.

"Rezim Zionis dan para pendukungnya juga mengandalkan hasutan untuk menimbulkan ketidakpuasan dan memobilisasi rakyat Iran," ujarnya.

Dalam konflik ini, Iran menyampaikan bahwa sebanyak 610 warga sipil tewas dan lebih dari 4.700 orang terluka di Iran.

"Selama 12 hari terakhir, rumah sakit telah dihadapkan dengan pemandangan yang sangat mengerikan," kata juru bicara kementerian kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, Selasa (24/6/2025), dikutip dari Al Arabiya.

Baca juga: Catat, Ini Jalanan di Kota Bandung yang Akan Dilewati Mobitron untuk Umumkan 2 Pemain Asing Persib

Israel menyerang Iran pada Jumat (13/6/2025) dengan alasan menghancurkan program nuklir yang dianggap mengancam.

Iran membalas dengan menembakkan rudal ke Tel Aviv, Haifa, hingga ke Yerusalem.

Merasa kerepotan, Israel dikabarkan meminta bantuan AS untuk menggempur tiga fasilitas nuklir Iran yaitu Isfahan, Natanz, dan Fordow, dengan bom penembus tanah, GBU-57, menggunakan pesawat B-2 Spirit. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved