Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran
Nasib Pengurus Koperasi Tugu Cijulang Pascagedung Terjual buat Nombokin Utang Guru ke Tabungan Murid
Begini, nasib pengurus dan karyawan koperasi di koperasi tugu Cijulang Kabupaten Pangandaran setelah nanti gedung tempat kerjanya terjual.
Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Begini, nasib pengurus dan karyawan koperasi di koperasi tugu Cijulang Kabupaten Pangandaran setelah nanti gedung tempat kerjanya terjual.
Diketahui, koperasi tugu Cijulang ini merupakan satu koperasi yang bangkrut karena satu usaha berupa simpan pinjamnya macet di sejumlah anggota.
Anggotanya pun tidak lain berprofesi seorang guru aktif dan ada juga yang sudah pensiun kemudian menyisakan utang.
Baca juga: Di Pangandaran Tabungan Murid Mandek, di Surabaya Uang Guru Ditilap Kepsek, Dipakai Bikin Kosan
Selain bergerak di usaha simpan pinjam, koperasi tugu Cijulang juga mempunyai bidang usaha lainnya.
Di antaranya, usaha jasa penginapan, penyewaan gedung sarana olahraga, dan toko yang menjual alat tulis kantor (ATK).
Namun, sejak anggotanya yang merupakan seorang guru tidak menyetor ke koperasi, koperasi tugu Cijulang tersebut kolaps.
Sampai saat ini, koperasi tugu Cijulang mempunyai tagihan ke anggotanya sekitar Rp 5,2 miliar dan mempunyai utang ke beberapa sekolah sekitar Rp 2,9 miliar.

Sementara ini, pengurus koperasi ditagih pihak sekolah yang menyimpan uang tabungan murid yang tamat sekolah.
Untuk itu, pihak koperasi pun harus menjual sebagian gedung sarana olahraga dan toko ATK sekaligus tempat kantornya.
Wakil Ketua Koperasi Tugu Cijulang, Sobirin mengatakan, setelah nanti gedung ini laku terjual pengurus koperasi akan tetap bekerja.
Pengurus koperasi tugu Cijulang ini berjumlah 5 orang. Mulai ketua, wakil ketua, sekertaris, bendahara ditambah pengawas.

"Kalau pengurus sifatnya honor, kalau tidak ada pendapat ya honornya juga tidak ada. Kemudian, untuk karyawan saat ini sedang dipikirkan," ujar Sobirin kepada sejumlah wartawan di ruangan kantornya beberapa hari ini.
Meskipun demikian, untuk tempat kantor sementara pihaknya mempunyai tempat yang berada di belakang gedung ini.
"Tempatnya, berupa kost-kostan. Di situ ada 12 kamar dan sekarang terisi 6 kamar. Jadi, ada sisa 6 kamar lagi," katanya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Belum Selesai, Aset Koperasi Habis Dijual, Orangtua Nelangsa |
![]() |
---|
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Tak Dikembalikan Sekolah Belum Usai, Biang Keroknya Koperasi |
![]() |
---|
UPDATE Uang Tabungan Siswa Diembat Guru di Pangandaran, Ternyata Kasusnya Belum Tuntas |
![]() |
---|
Cerita Penagih Utang Tabungan Murid di Pangandaran, Miris Lihat Pensiunan Guru yang Jualan Sapu Lidi |
![]() |
---|
Meski Ditangani Tim Khusus Uang Tabungan Murid di Pangandaran Mandek, Orang Tua Laporkan Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.