Hadiah Rp185 Juta Gak Dipikirkan, Pemenang Logo IKN Aulia Akbar Sebut Ini Pengalaman yang Berharga
Aulia Akbar menyebutkanide logo itu tumbuh seiring riset yang mereka jalani untuk mencari simbol yang mewakili maknai dari Sabang sampai Merauke.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Ia menyebutkan riset awal tentang rumah adat. Ternyata, rumah adat memiliki konjungsi yang tinggi dengan desain-desain dari awal dan lainnya.
"Ternyata konjungsi rumah serta perahu itu sangat kuat. Apalagi, pada 2017 UNESCO telah mengakui bahwa Indonesia kaya akan budaya. Orang Indonesia pun berdasar artefaknya membuat perahu dari apa awalannya, hingga saya percaya ada metodologi desain, yakni apapun yang dirancang akan merancang balik," katanya.
Ia pun menyebutkan bahwa karena keadaan Indonesia sangat kaya akan hayatinya dengan banyak pohon dan pohon itu sebagai sumber kehidupan. Lalu, muncul lah ide bahwa logo ini sebagai wajah ibukota negara baru dengan semangat dan peradaban baru Indonesia ke depan yang perlu mengikat perbedaan dalam satu bentuk secara komprehensif.
Adapun riset terhitung pengerjaan, menurut Aulia, dilakukan selama 3 minggu hinga sebulan. Namun riset itu sendiri berasalah dari hasil pengalaman dari 9 tahun ke belakang.
Sementara tim perancang terdiri dari Aulia Akbar, Bayu Rengga, Iza Faturahim (Itenas), Rika Fitriani, Sasa Yuliani (ITB), Fahri (Unpad), Asul Adam (Telkom), Kiki Zikri (Padang), Bramantyo, dan Luki Wiranda (magang).
Perbincangan dengan Presiden Jokowi
Saat didaulat sebagai pemenang logo dan diperkenalkan Presiden Jokowi, Aulia AKbar mengaku tidak ada perbincangan spesifik.
"Kemarin pun hanya bertemu presiden sebatas bertemu mata dan salaman. Paling penting yang harus diingat, logo ini pilihan rakyat bukan pilihan presiden.
Sedangkan untuk hadiah yang mencapai Rp 185 juta, Aulia mengaku tidak terlalu memikirkan soal hadiah.
Menurutnya sejak awal diajak ADGI pun ia dan timnya sudah merasa terhormat.
"Sebab, kami melihat enggak akan ada lagi proyek seperti ini. Jadi, ini pengalaman berharga sekali. Kami berharap desain grafis ini bisa mengiringi pemerintah dalam menciptakan kualitas desain grafis di tataran global," ujarnya.
Ketika ditanya terkait logonya yang bakal dipergunakan selamanya untuk IKN, Aulia mengaku pada awalnya tiidak percaya. Ia merasa bahwa dengan ikut berkontribusi menjadi 10 peserta saja sudah senang banget.
"Apalagi, sampai terpilihnya logo kami. Saya pun hanya representasi tim, dan logo ini bukan buatan saya sendiri tapi kolektif dan digunakan untuk bersama pula," katanya.
Ke depan Aulia mengaku tidak lantas berpuas diri. Ia akan terus berkarya dan bekerja sesuai dengan bidang yang kini sedang digelutinya, yakni desain grafis.
Di tempat yang sama, Rektor Itenas, Prof Meilinda Nurbanasari, mengaku sangat bangga pada alumni Itenas ini.
| Sidang Terbuka Itenas Luluskan 861 Wisudawan, Rektor Prof Melinda Singgung Soal Tantangan Global | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| PKM Hibah DIKTI: Transformasi Pembelajaran Tata Surya dengan Mixed Reality & Kolaborasi Siswa-Guru | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Teknik Elektro, Mesin dan Kimia Itenas Berkontribusi Mendukung Pertanian Berkelanjutan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Itenas Buka Suara soal Acil Mahasiswa yang Ditangkap Ditressiber Polda Jabar karena Bakar Mes MPR | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Baru Juga Naik Pangkat, 4 Anggota Kelompok Pencak Silat Mengeroyok Warga di Depan Itenas Bandung | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Sosok-Aulia-Akbar.jpg)
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.