Sinergi Politeknik STIA LAN dan UMTas Menuju Zero Stunting

asikmalaya, 29 Oktober 2025 – Dalam upaya mendukung program nasional penurunan stunting, Politeknik STIA LAN Bandung be

|
Istimewa
Kolaborasi Politeknik STIA LAN Bandung dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Dorong Edukasi Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Zero Stunting 

TRIBUNJABAR.ID - Tasikmalaya, 29 Oktober 2025 – Dalam upaya mendukung program nasional penurunan stunting, Politeknik STIA LAN Bandung berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Berdampak bertema “Edukasi Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Zero Stunting” di UPTD Puskesmas Karanganyar, Kota Tasikmalaya.

1321313131
Kolaborasi Politeknik STIA LAN Bandung dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Dorong Edukasi Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Zero Stunting

Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan, termasuk akademisi, tenaga kesehatan, dan ahli perikanan, untuk memberikan pendekatan komprehensif terhadap permasalahan stunting. Kolaborasi lintas bidang ini menjadi wujud nyata sinergi antara aspek edukasi, kesehatan, dan ketahanan pangan keluarga.

Dalam sambutannya, perwakilan Politeknik STIA LAN Bandung Rodlial Ramdhan Tackbir Abubakar, S.IP., M.AP. menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberlanjutan program pencegahan stunting. “Kami tidak hanya memberikan penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang bagi ibu dan anak, tetapi juga mengajak masyarakat untuk mandiri melalui kegiatan ekonomi produktif berbasis pangan lokal,” ujarnya.

Sebagai bentuk nyata pemberdayaan, tim PkM memberikan bibit ikan lele dan perangkat budidaya sederhana kepada Kelompok Wanita Tani untuk dibudidayakan secara mandiri. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus menyediakan sumber protein hewani yang mudah dijangkau.

Perwakilan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Bayu Brahmantia, M.Kep., CWCS. menambahkan bahwa kegiatan ini memperkuat kolaborasi antara sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. “Penanganan stunting tidak cukup hanya dengan edukasi gizi, tetapi juga harus diiringi dengan pemberdayaan ekonomi keluarga dan peningkatan akses terhadap sumber pangan bergizi,” jelasnya.

Selain edukasi gizi, kegiatan juga diisi dengan sesi pelatihan budidaya ikan lele yang dipandu oleh ahli perikanan, demonstrasi pengolahan pangan sehat berbasis protein ikan, serta pendampingan berkelanjutan bagi masyarakat penerima bibit.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan muncul gerakan bersama antara akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk mencapai target Zero Stunting di wilayah kerja Puskesmas Karanganyar dan sekitarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved