Kongres dan Konferensi IAPA 2025 Kupang: Menguatkan Administrasi Publik Berbasis Kearifan Lokal

TRIBUNJABAR.ID - Kupang - Rangkaian kegiatan The 2025 Hybrid Annual Conference & Congress of the Indonesian Association for Public Administration (IAPA) resmi digelar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mengusung tema “Indigenous Public Administration: Bridging Tradition, Innovation, and Governance for a World-Class Public Sector,” forum bergengsi ini menjadi momentum penting untuk mengukuhkan arah baru tata kelola publik Indonesia yang berpijak pada nilai-nilai lokal dan inovasi global.

IAPA (Indonesian Association for Public Administration) merupakan asosiasi ilmiah dan profesional bidang administrasi publik yang berperan sebagai mitra strategis pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Melalui konferensi tahunan, sertifikasi profesional, dan penelitian kolaboratif, IAPA berkomitmen memperkuat tata kelola publik Indonesia yang adaptif, inklusif, dan berbasis nilai-nilai kearifan lokal.

Kegiatan pra-konferensi pada 28 Oktober 2025 diawali dengan Kongres IAPA yang berlangsung di Aula Pasca Sarjana Undana. Dalam kongres tersebut dilakukan pemilihan pengurus baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IAPA Periode 2025–2028. Melalui proses musyawarah yang demokratis, terpilih Prof. Dr. M.R. Khairul Muluk, M.Si (Universitas Brawijaya) sebagai Ketua DPP IAPA dan Oscar Radyan Danar, Ph.D (Universitas Brawijaya) sebagai Sekretaris Jenderal, menggantikan kepemimpinan sebelumnya oleh Prof. Dr. Agus Pramusinto, Ph.D dan Bevaola Kusumasari, Ph.D yang telah menakhodai IAPA selama dua periode.

Kongres ini dihadiri oleh 18 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IAPA dari seluruh Indonesia, termasuk di antaranya Dr. M. Nur Afandi, S.Pd., M.T., Ketua DPD Jawa Barat, yang turut berpartisipasi aktif dalam agenda pembahasan arah strategis organisasi.

Masih pada tanggal 28 Oktober 2025, Politeknik STIA LAN Bandung melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sungkyunkwan University, Korea Selatan, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana (FISIP Undana), serta melakukan penjajakan kerja sama dengan Agder University, Norwegia, dan salah satu universitas negeri di Timor Leste. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat jejaring kerja sama internasional di bidang Tridharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui MoU dan penjajakan kerja sama ini, para pihak berkomitmen untuk mengembangkan kolaborasi akademik yang berkelanjutan, antara lain melalui program pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif lintas negara, joint publication, serta pengembangan kurikulum berbasis inovasi administrasi publik yang relevan dengan konteks global dan kearifan lokal.

Pada malam hari, seluruh delegasi peserta kongres mengikuti Welcome Dinner yang diselenggarakan di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang. Acara tersebut berlangsung hangat dengan kehadiran Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Pembantu Rektor III Universitas Nusa Cendana, serta seluruh delegasi IAPA dari berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua. Suasana kebersamaan dan semangat kolaboratif terasa kuat dalam jamuan ini, menandai semangat persatuan para akademisi dan praktisi administrasi publik dari seluruh penjuru Indonesia.

Puncak kegiatan konferensi berlangsung pada 29 Oktober 2025 di Grha Cendana, Universitas Nusa Cendana Kupang. Acara dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, bersama Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. Konferensi menghadirkan tiga pembicara utama dari luar negeri, yaitu Prof. Stein Kristiansen (Agder University, Norwegia), Prof. Kwon Gi Heon (Sungkyunkwan University, Korea Selatan), dan H.E. Agostinho Letencio de Deus (President, Timor-Leste Civil Service Commission). Mereka memberikan pandangan global tentang integrasi kearifan lokal dan inovasi dalam tata kelola publik menuju sektor publik berkelas dunia.

Kegiatan dilanjutkan dengan Conference Plenary 1: International Academic Forum, menghadirkan Prof. Dr. Aloysius Liliweri (Universitas Nusa Cendana), Dr. Ederson Delos Trino Tapia (University of Makati, Filipina), dan Richard Mahuze (Cornell University, AS), dengan moderator Prof. Dr. M.R. Khairul Muluk. Sesi Governance Leaders Forum kemudian menghadirkan Gubernur NTT Emanuel Laka Lena, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo, dan Prof. Dr. David B.W. Pandie (UNDANA), dimoderatori oleh Prof. Dr. Agus Pramusinto. Rangkaian sesi paralel di berbagai ruang kelas dan online turut diisi oleh puluhan akademisi dari berbagai universitas nasional maupun internasional dengan topik mencakup inovasi digital pemerintahan, etika birokrasi, tata kelola partisipatif, hingga penguatan kapasitas masyarakat lokal.

Dalam konferensi ini, Septiana Dwi Putrianti, S.E., M.Com (Hons)., Ph.D. dan Dr. Nita Nurliawati, S.Sos., M.Si. menjadi salah satu presenter yang membawakan makalah berjudul “Enhancing Indigenous Public Administration Through Artificial Intelligence (AI) Integration: Systematic Literature Review.”

Makalah tersebut merupakan hasil tinjauan sistematis yang mengeksplorasi peran kecerdasan buatan (AI) dalam memperkuat Indigenous Public Administration, yaitu pendekatan administrasi publik yang berpijak pada nilai-nilai lokal dan konteks budaya masyarakat setempat. Dalam paparan tersebut, keduanya menyoroti bagaimana integrasi AI dapat mempercepat adaptasi kebijakan publik, meningkatkan efisiensi pelayanan, serta menjaga keberlanjutan nilai-nilai kearifan lokal di tengah arus digitalisasi birokrasi.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan Closing Ceremony yang diisi dengan pengumuman Best Paper Award, Student Writing and Video Competition Winners, serta penetapan tuan rumah konferensi IAPA tahun berikutnya.