Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Ini Penyebab Kecelakaan Versi Astra Tol Cipali yang Tewaskan 2 Balita, Bukan Karena Jalan Berlubang

Astra Tol Cipali memiliki versi tersendiri terkait penyebab kecelakaan di KM 153 wilayah Majalengka yang menewaskan 3 orang termasuk dua orang balita

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/ Eki Yulianto
Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto menjenguk para korban laka maut Tol Cipali wilayah Kabupaten Majalengka, tepatnya di KM 153 arah Jakarta, Selasa (25/4/2023). 


"2 meninggal di TKP, 1 meninggal di Rumah Sakit. Ada 3 (meninggal)," ucapnya.


Lebih jauh kata Kapolres, peristiwa tersebut terjadi saat pemberlakuan one way arus balik lebaran.


Adapun, sebelum peristiwa itu terjadi, para korban tersebut sempat beristirahat di rest area KM 166 Cipali.


"Kondisi sopir itu terakhir mereka istirahat di Rest Area Km 166. Setelah istirahat mereka bergerak kembali ke Jakarta," jelas dia.


Seperti diketahui, musibah yang terjadi pada Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 10.45 WIB itu, merupakan kecelakaan tunggal.


Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang meninggal dunia, sembilan orang mengalami luka-luka.


"Korban total berjumlah 12 orang. 1 luka berat dan 8 luka ringan. 2 meninggal di TKP, 1 meninggal di rumah sakit. Ada 3 (meninggal)," katanya.


Sementara menurut Wakil Direktur RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi bahwa dari total yang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia.


Salah dua korban meninggal bahkan masih balita.


"Ada 3 orang yah. Balita usia 3 tahun, balita usia 4 tahun, dan ibu-ibu dewasa 32 tahun," ujar Egga.

Disampaikannya, bahwa pihaknya menerima para korban laka sebanyak 12 orang pada Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 11.25 WIB.

Saat ini, pihaknya masih menangani korban yang mengalami luka berat maupun luka ringan untuk observasi lebih lanjut.

"Sekarang masih observasi. Memang diawal dateng terindikasi 1 orang luka berat," ucap dia.

Untuk yang luka berat, kata Egga, penanganan akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan penunjang.

"Sesuai dengan SOP kami, kita akan tindaklanjuti sepertinya yang mengalami luka berat akan diperlukan pemeriksaan penunjang, seperti scan, dan penanganan medis lainnya," katanya.

"Kita pastikan semua korban akan ditangani serius," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved