Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Ini Penyebab Kecelakaan Versi Astra Tol Cipali yang Tewaskan 2 Balita, Bukan Karena Jalan Berlubang

Astra Tol Cipali memiliki versi tersendiri terkait penyebab kecelakaan di KM 153 wilayah Majalengka yang menewaskan 3 orang termasuk dua orang balita

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/ Eki Yulianto
Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto menjenguk para korban laka maut Tol Cipali wilayah Kabupaten Majalengka, tepatnya di KM 153 arah Jakarta, Selasa (25/4/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR, MAJALENGKA - Astra Tol Cipali memiliki versi tersendiri terkait penyebab kecelakaan di KM 153 wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang menewaskan 3 orang termasuk dua orang balita.

Humas Astra Tol Cipali, Asri Fajarwati Ridwan memastikan, pemicu kecelakaan tersebut bukan karena jalan berlubang.

"Terkait dengan lubang yang menjadi isu pada laka di KM 153 itu tidak benar," ujar Asri saat memberikan klarifikasinya kepada Tribun, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Ini Identitas 12 Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali Wilayah Majalengka, Tiga Orang Tewas, 9 Luka

Asri mengatakan, pihaknya juga tak mengetahui secara pasti bahwa ada yang menyebutkan jalan berlubang menjadi penyebab kecelakaan.

Adapun, pemicu kecelakaan diakibatkan pengemudi hilang kendali.

"Tim Ops kami sudah investigasi di lapangan baik melalui CCTV dan lainnya, bahwa pemicu terjadinya bukan karena adanya lubang tapi murni karena pengemudi hilang kendali disebabkan oleh kecepatan kendaraan yang dikemudikan di atas batas maksimal," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi ungkap kronologi kecelakaan maut di ruas Tol Cipali wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto menjenguk para korban laka maut Tol Cipali wilayah Kabupaten Majalengka, tepatnya di KM 153 arah Jakarta, Selasa (25/4/2023).
Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto menjenguk para korban laka maut Tol Cipali wilayah Kabupaten Majalengka, tepatnya di KM 153 arah Jakarta, Selasa (25/4/2023). (Tribun Jabar/ Eki Yulianto)

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di KM 153 di jalur arah Jakarta, polisi menyebut, mobil berpenumpang 12 orang itu sempat menghindari lubang di bahu jalan sebelum kecelakaan.

"Kronologisnya mobil tersebut menghindari lubang kecil."

Baca juga: Wagub Uu Tinjau Arus Balik di Kadungora Garut, Doakan Petugas Diberi Kesehatan dan Kekuatan

"Kemudian (mobil) membanting ke kanan karena di kiri ada mobil yang lain sehingga memasuki row atau parit."

"Setelah itu mobil tersebut membanting lagi ke kiri dan akhirnya terpelanting, terbalik," ujar Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto saat diwawancarai di RSUD Cideres Majalengka tempat penanganan para korban, Selasa (25/4/2023).


Kapolres mengungkapkan, bahwa para korban tersebut merupakan satu keluarga besar.


Mereka datang dari Jawa Timur hendak balik ke Jakarta.


"Rombongan dari Surabaya mau ke Jakarta. 12 penumpang, jadi memang sekeluarga dari Surabaya mau balik lagi ke Jakarta."


"2 meninggal di TKP, 1 meninggal di Rumah Sakit. Ada 3 (meninggal)," ucapnya.


Lebih jauh kata Kapolres, peristiwa tersebut terjadi saat pemberlakuan one way arus balik lebaran.


Adapun, sebelum peristiwa itu terjadi, para korban tersebut sempat beristirahat di rest area KM 166 Cipali.


"Kondisi sopir itu terakhir mereka istirahat di Rest Area Km 166. Setelah istirahat mereka bergerak kembali ke Jakarta," jelas dia.


Seperti diketahui, musibah yang terjadi pada Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 10.45 WIB itu, merupakan kecelakaan tunggal.


Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang meninggal dunia, sembilan orang mengalami luka-luka.


"Korban total berjumlah 12 orang. 1 luka berat dan 8 luka ringan. 2 meninggal di TKP, 1 meninggal di rumah sakit. Ada 3 (meninggal)," katanya.


Sementara menurut Wakil Direktur RSUD Cideres Majalengka, dr Egga Bramasta Akidapi bahwa dari total yang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia.


Salah dua korban meninggal bahkan masih balita.


"Ada 3 orang yah. Balita usia 3 tahun, balita usia 4 tahun, dan ibu-ibu dewasa 32 tahun," ujar Egga.

Disampaikannya, bahwa pihaknya menerima para korban laka sebanyak 12 orang pada Selasa (25/4/2023) sekitar pukul 11.25 WIB.

Saat ini, pihaknya masih menangani korban yang mengalami luka berat maupun luka ringan untuk observasi lebih lanjut.

"Sekarang masih observasi. Memang diawal dateng terindikasi 1 orang luka berat," ucap dia.

Untuk yang luka berat, kata Egga, penanganan akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan penunjang.

"Sesuai dengan SOP kami, kita akan tindaklanjuti sepertinya yang mengalami luka berat akan diperlukan pemeriksaan penunjang, seperti scan, dan penanganan medis lainnya," katanya.

"Kita pastikan semua korban akan ditangani serius," jelas dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved