Kronologi Ayah Bejat Tega Lecehkan Anak Tiri yang Masih di Bawah Umur di Ciamis hingga Melahirkan
Mengetahui anak kandungnya melahirkan gara-gara perbuatan AS yang tidak lain adalah suaminya sendiri, Ta (35), ibu korban memilih melaporkan pelaku
Penulis: Andri M Dani | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Satuan Satreskrim Polres Ciamis menciduk AS (42) pelaku tindak pelecehan terhadap anak di bawah umur yang tidak lain adalah anak tirinya sendiri.
Perbuatan warga Dusun Pasir Datar Baregbeg tersebut baru diketahui setelah korban yang masih berusia 12 tahun melahirkan awal pekan lalu.
Mengetahui anak kandungnya melahirkan gara-gara perbuatan AS yang tidak lain adalah suaminya sendiri, Ta (35), ibu korban memilih melaporkan pelaku ke polisi.
Pelaku diamankan sehari setelah korban melahirkan.
“AS (42), pelaku diamankan di rumah korban tanpa perlawanan,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro di Mapolres Ciamis, Rabu (1/3/2023) siang.
Baca juga: Ayah Tiri di Ciamis Hamili Anak yang Masih di Bawah Umur, Lahirkan Bayi Laki-laki
Kisah malapetaka dalam keluarga tersebut berawal dari pernikahan Ta dngan AS yang saat itu masing-masing berstatus sebagai janda dan duda tahun 2017, enam tahun lalu.
Pelaku AS (42) asal Subang tersebut berkenalan dengan Ta (35) asli Ciamis, pada tahun 2017 saat mereka sama-sama bekerja di Jakarta.
Saat itu AS berstatus duda dengan 3 anak sedangkan Ta janda anak 4.
Setelah beberapa kali bertemu pasangan duda dan janda tersebut kemudian menikah secara agama (nikah siri) di Bogor. Setelah menikah, dan resmi jadi suami isteri, AS dan Ta sempat tiga tahun tinggal di Jakarta.
Tahun 2020 mereka pulang dan tinggal di Ciamis. AS tinggal di rumah mertuanya , bersama isteri dan dua anak isterinya, Ta termasuk korban. Mereka tinggal di rumah yang sangat sederhana dan memulai lembaran kehidupan baru.
Awal tinggal di Ciamis, pelaku sempat bekerja sebagai buruh di tempat laundry, namun tahun 2021 AS memilih bekerja sebagai buruh pencari rumput untuk pakan sapi milik peternak di lingkungan setempat.
Sementara Ta menjadi pembantu di rumah ibu mertua majikan tersangka.
Sekitar bulan Desember 2021, pada suatu malam sekitar pukul 19.00 usai memberi pakan sapi, pelaku mengajak korban membeli makanan dan minuman ke sebuah minimarket.
Baca juga: Dua Anak di Garut Dilaporkan Hilang, Sempat Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ayah Tiri Karena Kesal
Setelah pulang mereka berdua tidak langsung ke rumah tapi masuk ke kamar kos yang sudah kosong tidak terisi yang berada di samping rumah korban. Dengan bujuk rayu, tersangka berhasil menyetubuhi korban.
“Sejak kejadian itu sampai Desember 2022, menurut pengakuan tersangka, tersangka berhasil 7 kali menyetubuhi korban,” katanya.
Sebenarnya, sekitar bulan Juli tahun 2022, korban yang masih berusia 12 tahun tersebut sempat mengeluh kepada ibunya, Ta, kalau ia telat datang bulan.
Tapi Ta, ibu kandung korban tidak menghiraukan menghirau siklus haid anaknya tersebut tidak lancar.
Tetapi bulan Septembernya, korban kembali mengeluh tidak datang bulan. Ta kembali tidak mengubris, Ta menyangka anak kandungnya itu siklus haid anaknya itu terganggu mungkin krena kecapean.
Waktu itu korban cukup aktif dalam kegiatan sehari-hari termasuk tetap bersekolah.
Namun pada hari Senin (20/2) awal pekan lalu, Ta yang sedang berada di rumah sakit karena menjaga ibu mertua majikan tersangka yang sedang dirawat dijemput oleh AS.
Tersangka meminta Ta segera pulang karena katanya korban sedang sakit perut.
Namun saat sampai di rumah, Ta kaget bukan main. Ta mendapati anak kandungnya dalam kondisi lemas dan disampingnya ada sesosok bayi.
Mendapati kenyataan tersebut tentu saja Ta panik.
Tak lama kemudian, Ta bersangka AS (tersangka) membawa bayi tersebut ke bidan setempat. Kemudian korban yang mengalami pendarahan oleh bidan dirujuk ke rumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit, dan korban ditangani secara medis. Barulah Ta menanyakan kelahiran bayi tersebut kepada tersangka AS, yang tidak lain adalah suaminya sendiri.
Akhirnya AS pun mengakui perbuatannya yang telah menyetubuhi korban, anak tirinya tersebut sehingga korban hamil dan melahirkan. Melahirkan anak sekaligus cucu tersangka.
Baca juga: Bejat! Ayah Tiri di Bandung Rudapaksa Dua Anaknya sejak Berumur 7 dan 10 Tahun
Atas perbuatanya suaminya tersebut, Ta melaporkan AS ke polisi.
“Pelaku AS kami amankan atas laporan ibu korban. Tersangka diamankan di rumah korban tanpa perlawanan,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro.
Tersangka berhasil menyetubuhi korban sebanyak 7 kali dalam kurun waktu dari Desember 2021 sampai Desember 2022 sehingga korban hamil dengan bujuk rayu dan iming-iming serta ancaman.
“Bujuk rayu dengan iming-iming uang Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Kemungkinan juga ada ancaman. Kejadian pertama terjadi di rumah kos-kosan kosong dekat rumah korban,” katanya.
Atas perbuatannya, AS terancam hukuman paling singkat 5 tahun penjara paling lama 15 tahun penjara dan denda Rp 5 milyar sesuai dengan ketentuan pasal 81 yat (2) dan pasal 82 ayat (2) UU No 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak.
Saat ditanya langsung oleh Kapolres AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro pada kesempatan konferensi pers tersebut, tersangka AS mengaku menyesal atas perbuatannya yang telah menyetubuhi anak tirinya tersebut berkali-kali.
Sehingga korban hamil dan melahirkan bayi, bayi laki-laki.
Kini AS mendekam di ruang tahanan POlres Ciamis
anak tirinya sendiri
ayah tiri
pelecehan
anak di bawah umur
Polres Ciamis
melahirkan
Tony Prasetyo Yudhangkoro
Bertemu di Ruang Tunggu Sidang, Vadel Badjideh dan Nikita Mirzani Tak Saling Sapa |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
DPRD Cirebon Tegaskan Siap Turun Tangan soal Kasus Guru Diduga Lecehkan Murid SD |
![]() |
---|
Miris, Oknum Guru SD di Cirebon Diduga Lecehkan Lima Anak, KPAID: Korban Lebih dari Lima Orang |
![]() |
---|
Lebih dari 3 Murid SD di Weru Cirebon Jadi Korban Pelecehan Guru, Belum Bikin Laporan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.