Harga Beras Terus Naik Repotkan Pemilik Warteg di Jatinangor Sumedang, hanya Bisa Kurangi Untung

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Harga beras yang terus merangkak naik merepotkan pengusaha warung nasi di Sumedang.

Di Jatinangor, keluhan harga beras itu diutarakan Julian Adi Wibowo (40), pemilik warteg di sekitar kampus Universitas Padjadjaran (Unpad).

Adi mengatakan, harga beras yang semula Rp225 ribu per 25 kilogram, kini ada yang sampai Rp 300 ribu untuk bobot yang sama.

"Dalam tiga bulan ini harga beras terus-terusan naik," katanya Adi kepada TribunJabar.id, Jumat (27/1/2023).

Baca juga: Sebulan Ini Harga Beras di Pasar Ciamis Naik Sekitar Rp 1.500, Pedagang: Belum Ada Tanda-tanda Turun

Adi mengatakan, sebagai pemilik warung nasi, naiknya harga beras menjadi hal yang membingungkan. Dia tak bisa menaikkan harga per porsi nasi dan lauknya karena khawatir pelanggan komplain, lalu dia akan kehilangan pelanggan.

Maka, yang bisa dilakukannya saat ini adalah hanya mengurangi keuntungan.

"Mau naikkan harga bagaimana, mau kurangin porsi juga bagaimana, ya sudah yang bisa dilakukan adalah kurangi untung," kata Adi tanpa menyebut detail berapa persen keuntungannya berkurang.

Dia berharap harga beras akan kembali stabil, dan pemerintah bekerja sebaik mungkin untuk menyetabilkan harga.

Bukan hanya beras yang naik. Harga telur ayam juga naik. Adi mengatakan memang kenaikannya tidak signifikan. Tetapi dalam pembelian skala besar, kenaikan itu tetap terasa berat.

"Biasanya Rp24 ribu per kilogram, kini sampai Rp29 ribu," kata Adi.

Baca juga: Sejumlah Pedagang Makanan di Kota Cirebon Keluhkan Harga Beras yang Naik tapi Kualitasnya Turun