Stok Beras di Jawa Barat

Ini Penyebab Naiknya Harga Beras di Pasaran Menurut Dinas Ketahanan Pangan Kota Cirebon

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon mencatat kenaikan harga beras di pasaran sejak beberapa waktu lalu.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi pedagang beras melayani pembeli di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/1/2023). DKPPP Kota Cirebon mencatat kenaikan harga beras di pasaran sejak beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon mencatat kenaikan harga beras di pasaran sejak beberapa waktu lalu.

Kabid Ketahanan Pangan DKPPP Kota Cirebon, Elmi Masruroh, mengakui, menurut hasil monitoring harga beras medium saat ini melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 9.450 per kilogram.

Menurut dia, dari hasil pemantauan di lapangan saat ini harga beras medium mencapai Rp 10 ribu per kilogram, sedangkan beras premium harganya mencapai Rp 12 ribu per kilogram.

"Kami rutin memantau gejolak harga beras di pasaran setiap harinya," kata Elmi Masruroh saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jumat (27/1/2023).

Baca juga: Cuaca Buruk dan Belum Panen Raya Disebut Jadi Pemicu Harga Beras di Cimahi Melejit dan Pasokan Minim

Ia mengatakan, dari hasil pemantauan tersebut juga didapat beberapa informasi mengenai penyebab kenaikan harga beras di pasaran Kota Udang sejak beberapa waktu lalu.

Di antaranya, belum tibanya musim panen dan permintaan yang meningkat, tetapi stoknya terus menipis sehingga kondisi semacam itu pun memicu gejolak harga beras.

Selain itu, pihaknya menyebutkan saat ini para petani juga belum memasuki musim tanam dan panen raya juga terakhir kali dilaksanakan pada April 2022.

"Stok beras di pasaran mulai menurun karena belum ada panen raya lagi. Jika suplai menurun dan permintaan tinggi maka akan terjadi kenaikan harga," ujar Elmi Masruroh.

Elmi menyampaikan, selama ini Pemkot Cirebon melalui DKPPP Kota Cirebon juga tidak hanya sebatas memonitor perkembangan harga beras di pasaran.

Namun, turut mendata dan mengevaluasi pelaksanaan di lapangan, misalnya terkait kuantitas beras yang didistribusikan hingga tersalurkan secara efektif ke titik yang tepat.

"DKPPP merupakan kepanjangan tangan dari Badan Pangan Nasional sehingga memiliki tugas untuk memantau distribusi beras, khususnya dari Bulog," kata Elmi Masruroh. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved