Komplotan Bobol Sekolah di Sumedang Sasar Target Tanpa Sekuriti, Punya Ahli Strategi dan Taktik
Komplotan pembobol sekolah yang ditangkap Satreskrim Polres Sumedang punya ahli strategi dan taktik (stratak) saat beraksi.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Komplotan pembobol sekolah yang ditangkap Satreskrim Polres Sumedang punya ahli strategi dan taktik (stratak) saat beraksi. Sosoknya adalah Abdul Rahman alias Mumar (36) yang oleh polisi diberi inisial ART.
Kapolres Sumedang, AKBP Sandityo Mahardika, ART bertugas melakukan pemetaan dan penentuan lokasi.
"ART mengajak melakukan pencurian, menentukan, merusak pintu, mengangkut hasilnya," kata Sandityo dakam sesi konferensi pers, Rabu (10/9/2025).
Pelaku lain berperan mengambil barang, menyewa kendaraan, dan menjadi sopir untuk mengangkut hasil pencurian itu.
Kapolres menjelaskan, komplotan ini bisa masuk ke sekolah-sekolah yang minim penjagaan sekuriti.
Baca juga: Chromebook Pemberian Nadiem Makarim Turut Digondol Komplotan Bobol Sekolah di Sumedang
"Modusnya, masuk ke ruangan sekolah, merusak pintu dan jendela ruangan, mengambil barang elektronik, dan menjualnya ke penadah. Dari hasil itu, dibawa menggunakan mobil Xenia, digunakan sebagai alat untuk melarikan barang hasil curian, yang kemudian dijual ke para penadah," katanya.

Komplotan spesialis pembobol sekolah ini tak cuma beraksi di Sumedang. Mereka juga telah membobol berbagai sekolah di Jawa Barat.
Komplotan itu diperlihatkan kepada publik pada Rabu (10/9/2025) siang. Selain para pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti laptop, PC, dan mobil serta alat-alat yang digunakan pelaku.
Anggota komplotan ini adalah Abdul Rahman alias Mumar (36) warga Jabon Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Kemudian, Nur Fadli (25) warga Bantarjaya, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Polres Sumedang Ringkus Komplotan Spesialis Bobol Sekolah di Jawa Barat, Satu Pelaku Didor
Pelaku lainnya, Farhan Fadilah (19), warga Cilangkap, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Lalu, Badri (27) Mahasiswa asal Tarikolot, Kecamatan Dramaga, Bogor, dan Erlangga (24) warga Lancasari, Kecamatan Rancabungur, Bogor. Mereka semuanya adalah pemetik.
Sementara penadah barang curian mereka adalah Dedi Karta (38), warga Kampung Sawah, Kecamatan Emang, Bogor.
Sandityo mengatakan, satu di antara aksi pemboboloan sekolah yang dilakukan komplotan ini terjadi pada Rabu (3/9/2025) malam.
Di Sumedang, mereka telah beraksi melakukan pembobolan di empat sekolah yang berbeda, yakni MTSN 1 Sumedang, Yayasan Al Islam Sumedang, SMK Pembangunan Indonesia Sumedang, dan SMK Pemuda Sumedang.
"Sasarannya, tidak selalu ada sekuritinya. Jadi ditentukan otak pelaku, Saudara ART," katanya. (*)
Chromebook 'Pemberian' Nadiem Makarim Turut Digondol Komplotan Bobol Sekolah di Sumedang |
![]() |
---|
Polres Sumedang Ringkus Komplotan Spesialis Bobol Sekolah di Jawa Barat, Satu Pelaku Didor |
![]() |
---|
Sumedang Aman dan Kondusif, Kapolres Ucapkan Terima Kasih Atas Kerja Sama Semua Pihak |
![]() |
---|
Belasan Pelajar Ikut Demo di Sumedang Sambil Minum Arak Bali, Beli Pakai Uang Jajan dari Orang Tua |
![]() |
---|
Polisi dan TNI di Sumedang Siaga, Siap Sambut Pengunjuk Rasa Hari ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.