Stok Beras di Jawa Barat

Sejumlah Pedagang Makanan di Kota Cirebon Keluhkan Harga Beras yang Naik tapi Kualitasnya Turun

Pedagang makanan di Cirebon menilai kualitas beras saat ini tergolong jelek meski dari segi harga merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir.

Tribun Cirebon/ Ahmad Iman Baehaqi
Surti saat melayani pengunjung di warung makannya yang berada di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Jumat (27/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah pedagang di Kota Cirebon tampaknya mulai mengeluhkan kenaikan harga beras di pasaran sejak beberapa waktu lalu.

Bahkan, pedagang makanan di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Surti (45), menilai kualitas beras saat ini tergolong jelek meski dari segi harga merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir.

Ia pun mengaku kerap merasa tidak enak apabila menghidangkan nasi kepada para pelanggan warung nasinya yang biasa berdatangan pada jam makan siang, khususnya di hari kerja.

"Rasanya seperti eggak 'sreg' saja kalau menyajikan itu ke pembeli, karena berasnya jelek dan agak bau," ujar Surti saat ditemui di warung makannya, Jumat (27/1/2023).

Baca juga: Jangan Coba-coba Menimbun Beras di Cimahi di Saat Harga Melejit, Polisi akan Tegas Lakukan Ini

Ia mengatakan, sebelum harga beras bergejolak seperti sekarang biasa membeli beras kualitas medium yang harganya kini mencapai Rp 12 ribu perkilogram.

"Padahal, itu seharusnya harga untuk beras kualitas premium, tapi sekarang yang premium juga lebih mahal," kata Surti yang saat ditemu tampak mengenakan kerudung hitam.

Namun, kurang baiknya kualitas beras tersebut membuat warga Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, itu, memilih membeli beras yang kualitasnya lebih baik meski harganya lebih mahal.

"Sekarang beli beras yang harganya Rp 13 ribu perkilogram, kalau dulu biasanya yang harga Rp 9 ribu. Mau bagaimana lagi daripada yang lebih murah khawatir nasinya enggak enak," ujar Surti.

Sementara penjual empal gentong di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Maman (38), mengaku tak dapat menaikkan harga kuliner khas Cirebon yang dijualnya meski harga beras cenderung naik.

Padahal, menurut dia, beras merupakan bahan baku utama untuk membuat lontong maupun nasi yang menjadi pendamping untuk menyantap empal gentong yang dijualnya.

Baca juga: Ini Penyebab Naiknya Harga Beras di Pasaran Menurut Dinas Ketahanan Pangan Kota Cirebon

Warga Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, tersebut khawatir empal gentong yang dijualnya tidak laku apabila menaikkan harganya seperti harga beras saat ini.

"Saya hanya bisa mengurangi porsi nasi dan lontongnya, kalau menaikkan harga rasanya agak berat, takut malah enggak laku," ujar Maman yang biasa menjual empal gentong Rp 20 ribu perporsi berikut nasinya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved