Pemerintah Jawa Barat Akan Rapatkan Masalah Ciki Ngebul Demi Keselamatan Anak-anak
Kementerian Kesehatan menginstruksikan rumah sakit melapor ke dinas kesehatan setempat jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait cikbul
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera merapatkan dan mengkoordinasikan dengan lebih fokus bersama pemerintah kota dan kabupaten terkait kasus gejala keracunan yang dialami sejumlah anak di Jawa Barat.
Anak-anak ini mengalami gejala setelah memakan jajanan ciki ngebul (cikbul), yakni makanan ringan yang dicampur dengan nitrogen cair.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan hal ini akan dirapatkan minggu ini. Namun langkah lebih lanjut tentunya sudah dilakukan Dinas Kesehatan terhadap anak-anak yang mengalami gejala kecarucnan tersebut.
"Saya belum dapat laporan, minggu ini memang ada agenda merapatkan itu. Nanti saya kabari setelah ada hasil," katanya di Bandung, Kamis (12/1/2023).

Sebelumnya diketahui, Kementerian Kesehatan menginstruksikan rumah sakit melapor ke dinas kesehatan setempat jika terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait makanan berasap dengan nitrogen cair, ciki ngebul.
Instruksi ini tertuang dalam Surat Edaran KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan terhadap Pengunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji.
Jajanan ciki ngebul ini memang belakangan banyak digemari anak-anak dan mudah ditemui. Tetapi, ada kasus keracunan di beberapa wilayah setelah mengonsumsi makanan ringan tersebut.
Baca juga: Kesehatan 28 Anak di Tasik & Bekasi Diperiksa Seusai Makan Cikbul alias Ciki Ngebul, 2 Dibawa ke RS
Selain melapor, Kemenkes juga menginstruksikan dilakukan investigasi oleh Tim Gerak Cepat (TGC) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan.
Surat edaran yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Maxi Rein Rondonuwu ini juga meminta Dinkes provinsi dan kabupaten/kota, Puskesmas, B/BTKLPP, serta Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk membina dan mengawasi.Pembinaan dan pengawasan ini dilakukan terhadap semua produk pangan siap saji yang menggunakan nitrogen cair yang beredar di masyarakat.
Baca juga: AWAS Bahaya Makanan Cikbul, Puluhan Anak di Tasikmalaya Jadi Korban, Ususnya Berlubang
Kemudian, mereka juga perlu memberikan edukasi kepada pelaku usaha dan pihak-pihak terkait terhadap bahaya nitrogen cair terhadap pangan siap saji. Edukasi ini bisa diberikan melalui sekolah dan sarana lainnya.
Sementara untuk restoran yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap haji, tetap harus di bawah pembinaan dan pengawasan Dinkes setempat dan pihak terkait. Mereka juga perlu diberi informasi cara konsumsi yang aman kepada konsumen.
Baca juga: Bahaya Cikbul, Puluhan Bocah Keracunan, Saluran Cerna 1 Bocah Berlubang, Rusak karena Nitrogen Cair
Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat 9 anak mengalami gejala keracunan seusai memakan jajanan yang dicampur dengan nitrogen cair. Sebanyak 19 anak lainnya pun ikut menjalani pemeriksaan kesehatan seusai memakan jajanan bernama cikbul atau ciki ngebul tersebut pada 2022.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi, mengatakan totalnya ada 28 anak di Jawa Barat yang menjalani pemeriksaan kesehatan setelah terdapat kasus gejala keracunan cikbul.
Baca juga: Kasus Keracunan Ciki Ngebul, Dinkes Kota Bandung Tingkatkan Pengawasan, Waspada Gejala Keracunan Ini
Ryan Bayusantika Rustandi mengatakan kejadian ini terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada 15 November 2022. Di sini, katanya, terdapat 24 anak yang diperiksa seusai memakan cikbul. Dari angkat tersebut, 16 anak dinyatakan tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak bergejala berat sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Jadi yang 24 itu, 7 berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di puskesmas. 1 anak yang ke rumah sakit menjalani perawatan tapi tak berlangsung lama, dipulangkan setelah kondisinya dinyatakan sehat," kata Ryan Bayusantika Rustandi kepada wartawan, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: Puluhan Anak di Jabar Keracunan Cikbul, Ini Bahaya Nitrogen Cair bila Sampai Terminum, Fatal!
Ryan Bayusantika Rustandi mengatakan kasus serupa terjadi di Kota Bekasi, dengan 4 anak yang diperiksa seusai mengonsumsi cikbul. Dari angka tersebut, 1 anak dibawa ke RS Haji Jakarta Selatan karena mengalami peradangan pada bagian dinding ususnya. Sedangkan 3 lainnya dinyatakan tidak bergejala.
Tati Supriati Irwan Tinjau Sentra Batik Trusmi Dan UPTD Kelautan di Cirebon |
![]() |
---|
Sosok Ahmad, Pedagang di Bandung Barat Viral Bagi-bagi Donat, Kini Ketiban Rezeki dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
6 Tuntutan Utama Aksi Buruh di Gedung Sate Bandung: Protes PHK hingga Ancaman Mogok Nasional |
![]() |
---|
Polemik KJA di Pangandaran, Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono Apresiasi Langkah Unpad |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar M Lillah Sahrul Mubarok Apresiasi Pemprov Siapkan Program Beasiswa Santri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.