Saat Banyak Ibu-ibu Murka di Akhir Tahun Gara-gara Harga Telur, Ayam hingga Minyak Goreng Pada Naik
Jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini tidak hanya harga telur yang naik , harga ayam ras pedaging jenis layer jantan (pejantan) juga naik
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Jelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini tidak hanya harga telur yang naik , harga ayam ras pedaging jenis layer jantan juga sudah naik.
Harga ayam pejantan di tingkat peternak di sentra produksi nasional ayam pejantan pertengahan Desember lalu masih dikisaran Rp 28.000-Rp 29.000/kg hidup (livebird).
Namun dalam dua hari terakhir sudah naik ke angka Rp 30.000-Rp 31.000/kg.
Ada selisih angka yang lumayan bila dibandingkan dengan biaya pokok produksi (BPP) pejantan, yakni di kisaran Rp 26.000-Rp 27.000/kg.
Baca juga: Saat Harga Nasi Goreng Makanan Rakyat itu pun Harus Naik Karena Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi
“Menjelang libur akhir tahun ini memang ada kenaikan (harga ayam pejantan di tingkat peternak),” ujar H Komar Hermawan, peternak ayam pejantan di Desa Talagasari Kawali yang juga pemilik Kawali PS (Poultry Shop) kepada Tribun Rabu (22/12).
Dengan kisaran harga Rp 30.000-Rp 31.000/kg di tingkat peternak, menurut H Komar, harga ayam pejantan hidup saat diterima di Jakarta dikisaran Rp 33.000-Rp 34.000/kg.
Sebagai daerah sentra produksi nasional ayam ras pedaging jenis layer jantan, dalam kondisi normal produksi ayam pejantan di Ciamis berkisar antara 800.000 ekor sampai 1 juta ekor tiap minggunya.
Sekitar 75% hasil panen ayam pejantan dari Ciamis tersebut setiap harinya di- kirim ke daerah pasar potensial di Jabadetabek, Bandung dan Cirebon.
Baca juga: Uang Palsu Hingga Jutaan Rupiah Beredar di Pasar Johar Karawang Jelang Natal dan Tahun Baru
Terjadinya kenaikan harga ayam pejantan yang cukup tajam dalam seminggu terakhir terutama lantaran meningkatnya permintaan pasar menjelang akhir tahun.
Harga Minyak Goreng Juga Naik
Amos Pisesa (51) pedagang sembako di Pasar Johar Karawang ini memilih untuk tidak menjual minyak goreng.
Alasannya tak lain karena harga minyak goreng terus melonjak dan sering dimarahi oleh pembeli.
"Karena harganya yang terus melonjak. Kemudian ibu-ibu itu kalau dengar harganya naik langsung marah-marah. Jadi saya mending enggak jual, kasihan pedagang dan pelanggan," kata Amos kepada Tribun Jabar di kiosnya, Rabu (22/12/2021).
Harga minyak goreng kemasan bermerek di distributor, kata Amos, sudah mencapai Rp40 ribu per dua liter. Lalu untuk saat ini harga minyak goreng curah yang Amos jual saja harganya Rp20 ribu perliter.
