Saat Harga Nasi Goreng Makanan Rakyat itu pun Harus Naik Karena Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi

Amos Pisesa (51) pedagang sembako di Pasar Johar Karawang ini memilih untuk tidak menjual minyak goreng. Pedagang nasi goreng pun ikut naikan harga

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Seorang pekerja menimbang dan mengemas minyak goreng curah ke dalam kantung plastik di toko grosir Hilman, Jalan Cipaera, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/12/2021). Kementerian Perdagangan resmi membatalkan larangan penjualan minyak goreng curah yang rencananya akan berlaku mulai 1 Januari 2022. Pembatalan larangan penjualan minyak goreng curah dilakukan karena melihat UMKM dan masyarakat menengah ke bawah masih banyak yang membutuhkan. Sementara, harga minyak goreng curah di toko grosir Kota Bandung saat ini masih tinggi berkisar Rp 19 ribu - Rp 20 ribu per kilogram. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Amos Pisesa (51) pedagang sembako di Pasar Johar Karawang ini memilih untuk tidak menjual minyak goreng.

Alasannya tak lain karena harga minyak goreng terus melonjak dan sering dimarahi oleh pembeli.

"Karena harganya yang terus melonjak. Kemudian ibu-ibu itu kalau dengar harganya naik langsung marah-marah. Jadi saya mending enggak jual, kasihan pedagang dan pelanggan," kata Amos kepada Tribun Jabar di kiosnya, Rabu (22/12/2021).

Harga minyak goreng kemasan bermerek di distributor, kata Amos, sudah mencapai Rp40 ribu per dua liter. Lalu untuk saat ini harga minyak goreng curah yang Amos jual saja harganya Rp20 ribu perliter.

"Kalau curah saya masih jual, cuma sedikit saja," katanya.

Baca juga: Uang Palsu Hingga Jutaan Rupiah Beredar di Pasar Johar Karawang Jelang Natal dan Tahun Baru

Amos mengaku, harga minyak goreng sudah lama mengalami kelonjakan harga. Namun sejauh ini belum terlihat upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga.

Selain minyak goreng, kata Amos, harga telur ayam juga mengalami kelonjakan setiap harinya. Saat ini harganya sudah mencapai Rp29 ribu kilogram, sedangkan besok telur ayam akan naik Rp30 ribu perkilogram.

"Yang ini kita pajang saja sudah Rp29 ribu perkilogram, besok itu naik karena saya belinya juga naik lagi, besok ini yang baru dibeli Rp30 ribu perkilogram," katanya.

Terpaksa Menaikan Harga Nasi Goreng

Pedagang nasi goreng di sekitaran Jalan Tuparev Karawang, Adiansyah (30) mengaku menaikan harga nasi goreng jualannya untuk mengimbangi kenaikan harga minyak goreng dan telur ayam.

Di masyarakat Indonesia, nasi goreng jadi salah satu makanan paling murah yang bisa didapatkan. Terutama saat malam hari.

Baca juga: Dusun Paling Lama Surut Banjir di Karawang Dapat Bantuan Kesehatan, Trauma Healing Hingga Sembako

Adiansyah juga mengaku merasa bingung, kenaikan harga nasi gorengnya pun dilakukan hanya Rp1.000 perbungkusnya yang awalnya Rp12.000 menjadi Rp13.000 perbungkus.

"Mau gimana lagi, kalau naik tinggi. Nanti malahan tidak ada yang beli. Enggak apa-apa untuk sedikit juga, yang pelanggan masih ada," katanya. (Cikwan Suwandi)

--

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved