Uang Palsu Hingga Jutaan Rupiah Beredar di Pasar Johar Karawang Jelang Natal dan Tahun Baru

Pedagang Pasar Johar, Karawang diresahkan dengan maraknya peredaran uang palsu jelang Natal dan Tahun Baru 2022.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Cikwan
Pedagang Pasar Johar, Karawang diresahkan dengan maraknya peredaran uang palsu menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Dalam satu minggu, pedagang Pasar Johar mendapatkan uang palsu Rp1 juta. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG- Pedagang Pasar Johar, Karawang diresahkan dengan maraknya peredaran uang palsu jelang Natal dan Tahun Baru 2022.

Dalam satu minggu terakhir, pedagang Pasar Johar mendapatkan uang palsu Rp1 juta.

"Dalam sepekan ini kurang lebih Rp 1 juta saya mendapatkan uang palsu," kata Satrio Nugraha pedagang sembako di Pasar Johar Karawang kepada Tribun Jabar di lapaknya, Rabu (22/12/2021).

Satrio mengaku, uang palsu itu diketahui ketika dirinya menyetorkan uang hasil jualannya ke bank atau setor tunai ATM. Pihak teller bank atau mesin setor tunai ATM kemudian menolak uang setorannya itu, ternyata uangnya tersebut palsu.

"Di teller (bank) saya sempet minta, kemudian ia robek. Buat saya pasang di warung," katanya.

Baca juga: Meski Imbang 1-1, yang Dikhawatirkan Kiper Singapura saat Lawan Timnas Indonesia itu Benar Terjadi

Kemudian puluhan uang palsu itu ia pajang dan gantung di warungnya.

"Dalam seminggu, ada kurang lebih Rp1 juta," katanya.

Satrio mengaku dengan maraknya peredaran uang palsu membuat pedagang Pasar Johar resah. Sehingga ia meminta polisi untuk mengungkap peredaran uang palsu.

"Sangat resah dan merugikan kami sebagai pedagang," katanya.

Ia menceritakan, tak hanya dirinya. Pedagang lain termasuk pelanggannya juga resah dengan peredaran uang palsu.

Baca juga: Polda Sumut Pecat 28 Polisi, Pelaku Kasus Narkoba Hingga Kasus Rudapaksa

"Bukan hanya kita saja, pedagang lain juga ada yang tertipu uang palsu. Pelanggan juga ada yang cerita. Seperti kemarin pedagang nasi goreng yang beli telur ke kita, dia cerita kalau ada yang beli nasi goreng dua bungkus, kemudian ngasih uang Rp100 ribu, terus ia minta kembalian duluan, ketika dikasih, pembeli itu enggak datang-datang. Pas dicek, ternyata uangnya palsu," katanya. (Cikwan Suwandi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved