Guru Rudapaksa Santri
TERUNGKAP, Pesantren Milik Guru yang Rudapaksa Santriwati Dibangun dengan bantuan Orang Tua Murid
Pesantren Tahfidz Madani tempat Herry Wirawan mengajar di Cibiru, Kota Bandung, ternyata pembangunannya dibantu oleh orang tua korban.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
"Ini kebongkarnya oleh seorang ibu yang anaknya di sana, yang melihat ada perubahan dalam tubuh anaknya lalu melaporkan ke kepala desa," ucap Diah.
Sebelumnya, terungkap nasib miris para santriwati di pesantren yang diasuh Herry Wirawan.
Tokoh masyarakat di Pasir Biru yang juga sekretaris RT 05, Agus Tatang, telah mengungkapkan kegiatan lain para santriwati di sana.

Tak hanya belajar agama, santriwati juga kerap diminta menjadi kuli jika ada proses pembangunan.
"Ada yang ngecat, ada yang nembok, yang harusnya mah ladennya (buruh kasar) dikerjain sama laki-laki."
"Di sana mah perempuan semua, enggak ada laki-lakinya," kata Agus saat ditemui di sekitar pondok pesantren Madani Boarding School, Jumat (10/12/2021).
Agus mengaku merasa kecolongan dengan kasus rudapaksa yang dilakukan Herry.
Ia menegaskan, seharusnya pesantren menjadi tempat belajar agama, bukan malah dijadikan tempat untuk merudapaksa.
"Jadi kasihan lah ke santriwatinya, hancur lah masa depannya," katanya.
Sebelumnya, Agus mengaku tak pernah melihat ada santriwati yang tengah berbadan dua.
Baca juga: MIRIS, Respon Herry Wiryawan Guru Pedofil di Bandung Saat Santriwatinya Hamil
Saat itu pun, ia merasa hal tersebut akan mungkin terjadi.
Lalu, Agus juga sempat percaya bahwa Madani Boarding School menerapkan pendidikan berbasis agama.
Namun, kepercayaan Agus kepada pesantren itu sirna ketika polisi datang ke wilayahnya.
Awalnya, ia tak diceritakan mengenai kasus pelecehan tersebut.
Pada akhirnya, Agus mengetahui, Herry adalah pelaku rudapaksa kepada santriwatinya.