Banyak Tak Hadir Saat Vaksinasi Tahap 1, Ridwan Kamil Usul Suntik Vaksin Covid-19 Langsung Ke Rumah
Vaksinasi tahap 1 baru mencapai 25 persen karena masih banyak yang tidak hadir saat pelaksanaan suntik vaksin Covid-19
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
Kemudian di Kabupaten Bogor 10.185 orang, Kabupaten Sukabumi 4.663 orang, dan Kabupaten Cianjur 5.351 orang tenaga kesehatan, Kabupaten Bandung ada sebanyak 6.248 tenaga kesehatan, Kabupaten Garut 6.563 orang, Kabupaten Tasikmalaya 1.685 orang, Kabupaten Ciamis 3.842 orang, Kabupaten Kuningan 3.363 orang, Kabupaten Cirebon 6.823 orang, dan Kabupaten Majalengka 4.306 orang.
Di Kabupaten Sumedang terdapat 2.654 tenaga kesehatan, Kabupaten Indramayu 4.584 orang, Kabupaten Subang 3.932 orang, Kabupaten Purwakarta 3.294 orang, Kabupaten Karawang 9.240 orang, Kabupaten Bekasi 10.463 orang, Kabupaten Bandung Barat 3.506 orang, dan Kabupaten Pangandaran 1.701 orang.
Baca juga: HEBOH DI CIANJUR, Ada Ayam Hidup di Paket Bantuan Sosial dari Pusat, Dikelola Seroang Pengusaha
Untuk mempercepat vaksinasi, katanya, pihaknya tengah mengajukan sistem vaksinasi keliling.
Hal ini disebabkan kondisi geografis Jawa Barat yang luas dan menantang.
Jawa Barat, katanya, kawasan pelosoknya masih banyak dan puskesmasnya belum memadai.
Jumlah puskesmas di Jabar, katanya, sekitar seribuan, sedangkan jumlah desa mencapai lima ribuan
"Lima desa keroyoki satu puskesmas, tentu tidak akan maksimal. Maka kita akan minta izin Kemenkes, Jawa Barat akan berinovasi vaksinasinya itu mendatangi rumah-rumah masyarakat melalui mobil-mobil yang akan disulap menjadi mobil vaksin. Prosedur itu tentu dilengkapi dengan vaksinator, dengan dokter sehingga prosedurnya sama, cuma daftarnya tidak usah di gedung, daftarnya ke mobil yang ada di lapangan," katanya.
"Mendaftar di situ diperiksa di situ, disuntik di situ, menunggu 30 menit, mudah-mudahan inovasi untuk daerah-daerah pelosok ini bisa disetujui sehingga tingkat kecepatan keberhasilan vaksinasi di Jawa Barat luar bisa," katanya.
Baca juga: Khawatir Menumpuk dan Tak Terjual, Pemotongan Sapi di RPH Berkurang, Imbas Kenaikan Harga Daging
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memproses pengiriman 253.640 vial vaksin COVID-19 dari PT Bio Farma untuk keperluan vaksinasi suntikan kedua. Penyuntikan kedua akan dilaksanakan di tujuh daerah mulai Kamis (28/1/2021).
Sebelumnya, suntikan pertama sudah dilakukan 14 Januari 2021 di Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
“Kami menunggu distribusi untuk termin kedua dari Bio Farma,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar Marion Siagian, di Kota Bandung, Minggu (24/1/2021).
Distribusi dilakukan dua kali, yakni Jumat (22/1/2021) sebanyak 55.880 vial dan Minggu (24/1/2021) sebanyak 98.880 vial pada Senin (25/1/2021) 88.880 vial. Vaksin akan disimpan di gudang milik Pemprov Jabar.
Guna mendukung sukses vaksinasi, kabupaten/kota harus mempersiapkan diri mulai segi fasilitas kesehatan, tempat penyimpanan vaksin (cold chain), serta tenaga vaksinator.
Baca juga: Masih Ada Adu Bagong, Personel Gabungan Turun Tangan, Khawatir Terjadi Hal Ini
Provinsi Jawa Barat telah membentuk Komda KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) untuk melayani penerima vaksinasi yang mengalami KIPI dengan gejala berat.
“Kabupaten/kota juga harus menyiapkan Pokja KIPI dan menetapkan rumah sakit rujukan KIPI,” kata Marion.