Banyak Tak Hadir Saat Vaksinasi Tahap 1, Ridwan Kamil Usul Suntik Vaksin Covid-19 Langsung Ke Rumah

Vaksinasi tahap 1 baru mencapai 25 persen karena masih banyak yang tidak hadir saat pelaksanaan suntik vaksin Covid-19

tribunjabar/ery chandra
ilustasri vaksinasi- Vaksinasi tahap 1 baru mencapai 25 persen karena masih banyak yang tidak hadir saat pelaksanaan suntik vaksin Covid-19 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyuntikan vaksin Covid-19 Tahap I Termin I di tujuh kabupaten dan kota Jawa Barat yang dimulai pada 14 Januari 2020 baru mencapai 25 persennya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun mengusulkan agar vaksinasi dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke rumah-rumah penduduk di tahap dan termin selanjutnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan baru 25 persen tenaga kesehatan di tujuh daerah di Jabar yang menjalani vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Pengacara Bilang Habib Rizieq Sakit-sakitan, Anak Buah Jenderal Idham Azis: Bohong, Hoaks HRS Sakit

Hal ini disebabkan berbagai hal, dari mulai tenaga kesehatan yang tidak mendatangi tempat vaksinasi sesuai jadwal sampai yang tidak bisa divaksin karena masalah kesehatan.

Jawa Barat sendiri mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin Sinovac dari total 1,2 juta dosis yang disiapkan pemerintah pusat di Tahap I Termin I pada Januari 2021.

Rinciannya, Kota Bandung mendapat 25.000 vial, Kota Bekasi 14.060 vial, Kota Bogor 9.160 vial, Kota Depok 11.140 vial, Kota Cimahi 3.880 vial, Kabupaten Bandung Barat 3.960 vial, dan Kabupaten Bandung 7.560 vial. Sebanyak 22.320 vial sisanya disimpan di gudang provinsi. 

"Pemaksinan Tahap I Termin I belum memuaskan, baru 25 persen dari target yang seharusnya. Jadi nakes yang seharusnya 100 persen disuntik, ternyata dengan berbagai dinamika itu hanya bisa kita selesaikan sementara 25 persen. Ini sedang kita evaluasi," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini di Gedung Sate, Senin (25/1).

Baca juga: 6 Daerah di Jawa Barat Masuk Zona Merah, Satu Daerah, Gimana Dengan Bandung?

Sebagian tenaga kesehatan, katanya, ada yang tidak datang dengan berbagai alasan, ada nakes yang datang tapi ternyata tidak layak disuntik karena masalah kesehatan sehingga tidak lulus screening, dan lain sebagainya.

"Pas datang, mayoritas tekanan darahnya tinggi. Ini yang menjadi fenomena senasional yang sempat dibahas oleh Pa Menteri Kesehatan juga," katanya.

Sesuai arahan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI, target sasaran utama vaksinasi di tahap awal ini yakni SDM kesehatan di fasyankes.

"Kemudian di Tahap ini, Termin 2, di seluruh 27 kota kabupaten per hari ini sudah menerima alokasi vaksin, yang sebelumnya 7 daerah, sekarang 27 daerah," katanya.

Secara keseluruhan di Jawa Barat, terdapat kebutuhan vaksin untuk tenaga kesehatan sebanyak 152.827 orang, pelayan publik sebanyak 1.224.409, masyarakat rentan sebanyak 10.880.070, masyarakat umum dan pelaku ekonomi sebanyak 9.704.404, dan masyarakat rentan lain sebanyak 3.923.267.

Sehingga kebutuhan vaksin multidosis sebanyak 67.733.762 dosis.

Baca juga: Viral Video Tumpengan di Acara PDIP Bali, Suap-suapan Pakai Satu Sendok

Adapun di Tahap I, vaksinasi akan diberikan kepada para tenaga kesehatan.

Rinciannya, di Kota Cimahi 3.058 tenaga kesehatan, Kota Banjar 1.223 orang, Kota Bogor 7.243 orang, Kota Sukabumi 4.039 orang, Kota Bandung 20.533 orang, Kota Cirebon sebanyak 5.439 orang, Kota Bekasi 11.983 orang, Kota Depok 12.269 orang, dan Kota Tasikmalaya 2.953 orang tenaga kesehatan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved