Operasi Zebra Lodaya 2025 Digelar hingga 30 November, Libatkan 2.088 Polisi
Target utama operasi ini ialah berkurangnya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dan pelanggaran lalu lintas
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Operasi zebra Lodaya 2025 digelar selama 14 hari dari 17 November sampai 30 November 2025. Polda Jabar pun melakukan apel gelar pasukan di Mapolda Jabar untuk mengecek kesiapan seluruh personel sebelum pelaksanaan operasi di wilayah hukum Polda Jabar, Senin (17/11/2025).
Operasi ini upaya Polri khususnya Polantas bersama instansi terkait untuk menjaga keamanan, kelancaran arus lalu lintas, dan menurunkan titik kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas, sejalan dengan amanat UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan mengatakan operasi zebra Lodaya 2025 ini digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jabar dan polres jajaran. Secara khusus, kata Kapolda, operasi ini dilaksanakan dalam rangka cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang hari raya Natal tahun 2025.
Baca juga: 20 Titik Perkiraan Lokasi Razia Operasi Zebra Lodaya 2025 di Kota Bandung, Lengkap Pelanggarannya
"Sebanyak 2.088 personel dilibatkan, terdiri dari 520 personel Satgas Polda Jabar dan 1.568 personel Satgasres jajaran," ujarnya.
Kapolda Jabar menambahkan, target utama operasi ini ialah berkurangnya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) dan pelanggaran lalu lintas, serta meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
"Sasaran operasi, meliputi segala bentuk potensi gangguan (PG), ambang gangguan (AG), dan gangguan nyata (GN) yang berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, operasi ini juga mengedepankan kegiatan di bidang Harkamtibmas Lantas dengan perpaduan strategi Preemtif (40 persen), Preventif (40 persen), dan Represif (20 persen) yang humanis. Untuk tindakan represif (penindakan), Kapolda Jabar menekankan penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sebesar 95 persen dan hanya 5 persen penindakan manual.
"Personel yang bertugas di lapangan kami minta untuk selalu mengutamakan keselamatan, melaksanakan edukasi tertib berlalu lintas, dan menghindari tindakan kontraproduktif serta sikap arogan, sehingga kehadiran Polantas dapat dirasakan oleh masyarakat," katanya.
Kapolda Jabar berharap seluruh personel dapat melaksanakan tugas dengan baik demi terwujudnya Kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif.
Baca juga: Daftar Pelanggaran yang Disasar dalam Operasi Zebra 2025 di Jabar, Digelar Mulai Senin 17 November
Operasi ini mencakup seluruh wilayah hukum Polda Jabar, baik pada ruas jalan tol maupun jalan arteri yang menjadi tanggung jawab fungsi Lalu Lintas Polri. (*)
| Kecelakaan Fortuner Hantam Angkot di Sukabumi, Polisi Sebut Pengemudi Fortuner Mengantuk |
|
|---|
| 20 Titik Perkiraan Lokasi Razia Operasi Zebra Lodaya 2025 di Kota Bandung, Lengkap Pelanggarannya |
|
|---|
| Daftar Pelanggaran yang Disasar dalam Operasi Zebra 2025 di Jabar, Digelar Mulai Senin 17 November |
|
|---|
| Diduga Rem Blong, Truk Pengangkut Kayu di Pangandaran Tabrak Mobil hingga Terperosok ke Semak |
|
|---|
| Berperan dalam Peredaran Sabu di Garut, Ebet Kantongi Rp 100 Ribu Per Gram, Berakhir Dicokok Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Operasi-zebra-Lodaya-2025-di-Jabar.jpg)