Asia Pacific Dialogue for Palestine: Perjuangan Kemerdekaan Lewat Pemikiran Akademik dan Jaringan

Palestine Research Center (PRC) menjadi salah satu bagian aktif dalam forum ini, berperan memperkuat jaringan peneliti dan diplomasi.

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Pameran paper Asia Pacific Dialogue for Palestine: Synergy of Research and Diplomacy di Gedung Nusantara.  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perjuangan untuk kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina kini tak lagi terbatas pada aksi fisik atau bantuan pendanaan semata. 

Melalui forum internasional Asia Pacific Dialogue for Palestine: Synergy of Research and Diplomacy, gagasan baru diperkuat lewat riset akademik dan diplomasi lintas negara.

Palestine Research Center (PRC) menjadi salah satu bagian aktif dalam forum ini, berperan memperkuat jaringan peneliti dan diplomat yang memiliki perhatian terhadap isu Palestina di kawasan Asia–Pasifik.

Turut membersamai dalam kegiatan ini, Wakaf Salman yang konsisten mendorong inisiatif kemanusiaan dan pendidikan untuk Palestina, bersama dukungan dari organisasi kepemudaan dan intelektual. 

Penanggung jawab acara dari PRC, Lutfhie Maula Alfianto, mengatakan, isu Palestina kini tak hanya isu yang digaungkan di platform sosial media, namun penguatan di forum akademik bagian dari memperjuangkan kemerdekaan Palestina

“Bagaimana isu Palestina ini terus bisa didiskusikan, tidak hanya di platform media sosial, tetapi juga melalui forum-forum akademik. Oleh karena itu, kami mencoba agar perjuangan Palestina tidak hanya bersifat fisik atau bantuan pendanaan semata, tetapi juga melalui pemikiran akademik," jelasnya, Selasa (11/11/2025). 

Tahun ini, PRC menerima 120 abstrak, dengan 80 full paper terpilih dari 7 topik utama yang terbagi dalam lima ruang presentasi:

• Ruang A: Pendidikan (19 tim)
• Ruang B: Kesehatan & Lingkungan (15 tim)
• Ruang C: Politik & Diplomasi (9 tim), Hukum Kemanusiaan (10 tim)
• Ruang D: Budaya & Sosial (12 tim)
• Ruang E: Teknologi & Infrastruktur (9 tim), Ekonomi (6 tim)

Sementara itu, Ryan Faisal, selaku Manager Program Wakaf Salman, mengajak masyarakat untuk mendukung Palestina melalui berbagai bentuk. 

“Kami mengajak masyarakat untuk terus mendukung Palestina dalam bentuk apa pun mulai dari donasi, doa, keistiqamahan dalam mengonsumsi produk bebas afiliasi, hingga mengadakan aksi setiap hari, bulan, dan tahun," imbuhnya. 

Dengan begitu, lanjut dia, langkah kecil ini dapat menginspirasi riset lainnya tentang Palestina

"Sehingga lahir ide-ide besar untuk recovery negeri Gaza Palestina," ujar Ryan. 

Forum ini diharapkan menjadi wadah berkelanjutan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor antara lembaga riset, parlemen, akademisi, dan masyarakat sipil. 

Tujuannya, tambah dia, mengawal perjuangan kemerdekaan Palestina secara ilmiah, sistematis, dan penuh solidaritas kemanusiaan, sehingga dapat menjadi gerakan yang lebih kuat dan efektif. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved