Ruang Kelas SMP Pasundan 1 Ambruk

Disdik Kota Bandung Tegaskan Evaluasi Kelayakan Bangunan Sekolah Swasta dan Negeri

Asep menekankan bahwa sekolah yang memiliki ruang kelas tidak layak sebaiknya segera mengosongkan ruangan tersebut untuk mencegah risiko.

tribunjabar.id / Hilman Kamaludin
Petugas BPBD Kota Bandung saat mengecek ruang kelas SMP 1 Pasundan yang ambruk. 
Ringkasan Berita:
  • Bangunan kelas SMP Pasundan 1 ambruk karena lapuk, melukai enam siswa. 
  • Kadisdik Bandung, Asep S. Gufron, menekankan pentingnya evaluasi kelayakan konstruksi sekolah swasta dan negeri untuk mencegah risiko. 
  • Sekolah yang tidak layak harus dikosongkan. 
  • Disdik berupaya ajukan bantuan perbaikan sekolah swasta ke pemerintah pusat karena keterbatasan APBD.

 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Bangunan ruang kelas SMP Pasundan 1 di Jalan Balonggede, Kota Bandung, ambruk hari ini.

Akibat kejadian ini, enam orang siswa mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Bandung Kiwari.

Peristiwa tersebut mengejutkan warga sekitar serta pihak sekolah. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, ambruknya ruang kelas itu bukan disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem seperti hujan deras atau angin kencang, melainkan karena kondisi bangunan yang sudah lapuk dan lama tidak mendapat perbaikan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, menegaskan bahwa insiden tersebut menjadi pelajaran penting bagi seluruh pihak agar lebih memperhatikan kelayakan bangunan sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Harus terus kita evaluasi tidak hanya sekolah-sekolah milik pemerintah, sama dengan sekolah-sekolah milik swasta. Kalau kita lihat juga tidak hanya SMP Pasundan ini, banyak juga SMP-SMP lain,” 

“Kami dari Dinas Pendidikan selalu mengingatkan dan silakan dicek kembali kapasitas konstruksi bangunan, dianalisa apakah masih layak atau tidak layak untuk dipergunakan sebagai ruang kelas belajar,” ujar Asep, Senin (3/11/2025).

Asep menekankan bahwa sekolah yang memiliki ruang kelas tidak layak sebaiknya segera mengosongkan ruangan tersebut untuk mencegah risiko kecelakaan serupa.

“Kita selalu menghimbau dan mengingatkan, jangan sampai misalnya kondisi bangunan yang sudah tidak layak tetap dipaksakan untuk menjadi ruang kelas. Nah, ini akan ada risiko,” katanya.

Terkait penataan kegiatan belajar mengajar selama masa perbaikan, Asep menyebutkan pihak sekolah bisa bekerja sama dengan wilayah sekitar untuk memanfaatkan fasilitas umum sementara.

“Biasanya kalau nggak sewa, kerja sama dengan kewilayahan, bisa menggunakan misalnya ruang-ruangan kayak kemarin yang SD ya, dibongkar kan itu dikerjasamakan dengan orang kewilayahan. Ada yang di ruang RW, ruang serbaguna RW dan sebagainya, masuk sementara. Ya, tidak lebih paling 3 bulanan, paling lama kan itu ya, ada yang 2 bulan sudah clear,” ucapnya.

Baca juga: Kapolsek Regol Pastikan Para Korban Ambruknya Kelas SMP Pasundan 1 Dalam Kondisi Baik

Asep menjelaskan, sekolah swasta seperti SMP Pasundan 1 saat ini belum mendapat bantuan perbaikan dari APBD Kota Bandung karena keterbatasan anggaran. 

Namun, pihaknya terus berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.

“Kalau dari APBD ya sampai hari ini  belum ada anggaran untuk memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang swasta. Kita selalu melakukan komunikasi dengan kementerian karena keterbatasan anggaran di pemerintah Kota Bandung apalagi sekarang efisiensi. Kita hanya bisa mengandalkan bantuan dari pusat,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengajuan bantuan perbaikan bangunan sekolah swasta akan diusulkan ke Kementerian Pendidikan pada Januari 2026.

“Makanya saya akan terus mengoptimalkan komunikasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, diprioritaskan bagi sekolah-sekolah swasta. Walaupun negeri juga ada, swasta yang kondisi bangunannya tidak layak,” kata Asep.

Sebagai langkah lanjutan, Disdik Kota Bandung akan melakukan pengecekan ulang terhadap struktur bangunan sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Oh iya ini jelas, saya sudah minta ke Kabid PPSMP supaya dicek kembali struktur-struktur sekolah tidak hanya di negeri, di swasta ke sana. Sebetulnya sudah berjalan dari kemarin-kemarin, cuman karena cukup banyak ya sekolah, sementara kami juga tenaga di sini juga sangat-sangat belum sesuai dengan kapasitas kebutuhan,” ujarnya.

Asep memastikan, sekolah-sekolah yang bangunannya terindikasi tidak aman akan segera dikosongkan sambil menunggu proses perbaikan lebih lanjut.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved