Hari Pertama TKA di Bandung, Wamen Atip Lakukan Peninjauan di Dua Sekolah

Ringkasan Berita:

• Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/sederajat dimulai secara serempak pada Senin (3/11/2025).
• Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, meninjau TKA di SMK Negeri 2 Bandung dan SMA Negeri 20 Bandung. 
• Atip menegaskan TKA bukanlah akhir dari segalanya, melainkan menjadi alat mengukur kompetensi.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tes Kemampuan Akademik (TKA) jenjang SMA/sederajat dimulai hari ini, secara serempak pada Senin (3/11/2025). 

Diketahui, tes ini asesmen terstandar untuk mengukur capaian akademik siswa SMA/SMK/MA, serta dapat digunakan sebagai salah satu syarat dalam pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). 

Menurut, Muhammad Fadil Abdul Aziz siswa SMAN 20 Bandung, TKA menjadi ajang tes kemampuan yang bisa dijadikan referensi sebelum masuk perguruan tinggi. 

Kendati demikian, ia mengaku dengan regulasi yang baru, para siswa dituntut adaptasi dengan sistem akademik yang ada. 

“Saya setuju TKA ini menjadi ajang mengetes kemampuan akademik. Tapi saya rasakan, kita baru beradaptasi dengan sistem pendidikan P5 dalam Kurikulum Merdeka,” ujarnya, Senin (3/11/2025). 

Fadil menuturkan, sosialisasi, persiapan hingga pelaksanaan TKA memakan waktu 3-4 bulan. 

Meski begitu, ia menyebut dapat menyelesaikan tes dengan baik. 

“Saya bisa melaksanakan karena memanajemen waktu dengan baik,” tuturnya. 

Berbeda dengannya, Malik, siswa lainnya menyebut persiapan TKA terbilang cukup matang. 

“Sekolah melakukan persiapan dan sosialisasi di bulan Agustus dan telah melaksanakan Try Out (TO) sebanyak tiga kali, dan ada sesi khusus yang diajarkan oleh guru-guru untuk membahas soal TKA ini,” imbuhnya. 

Baca juga: Peserta Wajib Cek Tata Tertib TKA 2025 yang Dimulai Besok, Dilarang Bawa Catatan hingga Kalkulator

Malik yang tengah mempersiapkan studi di Jerman, saat ini mengambil studi peminatan matematika dan fisika. 

“Soal-soalnya mantap, mengasah,” imbuhnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, melakukan peninjauan langsung hari pertama pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMK Negeri 2 Bandung dan SMA Negeri 20 Bandung. 

"Alhamdulillah tadi kita sudah meninjau di SMK 2 Kota Bandung dan SMA Negeri 20 Kota Bandung. Persiapan sarana-sarana fisik yang diperlukan Alhamdulillah sudah memenuhi syarat. Adapun untuk fasilitas, listrik, saluran internetnya berjalan lancar dan penataan di kelas juga sesuai dengan ketentuan,” kata dia. 

Kepada para peserta didik, Atip juga turut memberikan pesan motivasi bahwa sejatinya semua murid memiliki bentuk kepandaiannya masing-masing. 

Oleh karena itu, Atip menegaskan bahwa TKA bukanlah akhir dari segalanya, melainkan menjadi alat mengukur sejauh mana kompetensi tersebut dan awal menatap masa depan yang gemilang.

"Selamat mengikuti TKA, persiapkan diri dengan baik. Jalani TKA dengan yakin, semangat, fokus, jujur, dan gembira," pungkas Wamen Atip.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Bandung, Hasan Iskandar, mengatakan bahwa tahun ini sekolahnya mengikutsertakan sebanyak 644 murid dalam TKA 2025. 

Sejumlah persiapan telah banyak dilakukan sekolah, mulai dari sosialiasi, pendalaman materi secara berkala, hingga simulasi pelaksanaan. 

Hasan menyebut, persiapan akhir yang dilakukan sekolah adalah melakukan pengecekan serta memastikan laboratorium tempat TKA beserta kelengkapannya sudah siap dengan sempurna.

Selanjutnya, Kepala SMA Negeri 20 Bandung, Aan Hamzah, menuturkan bahwa sekolahnya siap untuk melaksanakan TKA kepada 360 murid. Sebagai persiapan akhir, sekolah telah melakukan gladi bersih sesuai petunjuk teknis dan arahan dari Pengawas Sekolah.

"Selama 3 bulan terakhir kami melakukan seluruh upaya dengan maksimal dalam menghadapi TKA. Mulai dari sosialisasi, pendalaman materi, tryout, simulasi pelaksanaan, sampai doa bersama dengan seluruh guru dan murid. Kami berharap semua murid mendapatkan hasil maksimal dan memantapkan diri melanjutkan ke perguruan tinggi," tutur Aan. (*)