Ayi Sahrul Hamzah Beri Pendidikan Demokrasi di SMK 6 Muhammadiyah Leuwiliang

Ayi Sahrul Hamzah menekankan bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga tentang budaya partisipasi

|
Editor: Siti Fatimah
Dok Ayi Sahrul Hamzah
AYI SAHRUL HAMZAH - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi II Fraksi PAN, Ayi Sahrul Hamzah, S.Sn., MAP saat menjadi nara sumber Kegiatan Pendidikan Demokrasi bagi Pelajar diselenggarakan di Aula SMK 6 Muhammadiyah Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 26 Oktober 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, BOGOR - Kegiatan Pendidikan Demokrasi bagi Pelajar diselenggarakan di Aula SMK 6 Muhammadiyah Leuwiliang, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 26 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan narasumber Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Komisi II Fraksi PAN, Ayi Sahrul Hamzah, S.Sn., MAP, dengan tema “Membangun Kesadaran Demokrasi di Kalangan Generasi Muda.”

Dalam sambutannya, Ayi Sahrul Hamzah menekankan bahwa demokrasi bukan hanya tentang pemilu, tetapi juga tentang budaya partisipasi dan tanggung jawab warga negara.

“Demokrasi berakar pada prinsip kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Karena itu, partisipasi politik tidak berhenti di bilik suara, melainkan harus diwujudkan dalam sikap jujur, terbuka, dan peduli terhadap sesama,” ujar Ayi.

Beliau juga mengutip Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”

Menurutnya, ketentuan tersebut bukan sekadar norma hukum, tetapi juga fondasi moral bagi seluruh bangsa Indonesia.

Dalam sesi tanya jawab, para siswa menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan mengenai peran generasi muda dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.

Salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana pelajar dapat berkontribusi terhadap demokrasi meskipun belum memiliki hak pilih.

Menanggapi hal tersebut, Ayi Sahrul Hamzah menjelaskan, pelajar dapat memulai dari hal-hal sederhana seperti mengikuti pemilihan ketua OSIS dengan jujur, menyampaikan pendapat secara santun, serta menghargai perbedaan di lingkungan sekolah. Itulah wujud nyata dari praktik demokrasi di tingkat pelajar.

Ia juga menyoroti tantangan era digital, seperti maraknya polarisasi politik di media sosial. “Anak muda harus memiliki kemampuan literasi digital dan sikap deliberatif.

"Demokrasi yang sehat hanya dapat tumbuh jika masyarakat mau berdialog dan menghormati perbedaan,” tambahnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan pesan moral dari Ayi Sahrul Hamzah agar pelajar menjadi generasi yang melek politik, kritis, namun tetap menjunjung etika.

“Demokrasi akan hidup bila rakyatnya berpartisipasi dengan kesadaran dan kejujuran. Mulailah dari ruang kelas dan lingkungan sekitar,” tutupnya.

Kegiatan Pendidikan Demokrasi bagi Pelajar ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat kebangsaan serta kesadaran politik yang sehat di kalangan generasi muda di Kabupaten Bogor.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved