Cuaca Ekstrem di Bandung, Farhan Waspadai Potensi Pergerakan Tanah, Khawatir Bikin Rumah Warga Roboh

Beberapa waktu terakhir terdapat laporan rumah roboh di Kota Bandung, Farhan khawatir kejadian tersebut terindikasi akibat pergeseran tanah

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
ILUSTRASI PERGERAKAN TANAH - Bangunan indekos jebol setelah diterjang longsor di Jalan Pajajaran, Gang H Ibrahim, RW 07, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Arsip. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemkot Bandung mulai mewaspadai potensi pergerakan tanah dan dampaknya terhadap kerusakan rumah warga di sejumlah wilayah karena cuaca ekstrem kerap melanda Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir terdapat laporan rumah roboh, sehingga pihaknya khawatir kejadian tersebut terindikasi mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah.

"Saya khawatir ada pergerakan mikro di tanahnya. Ini yang perlu kita waspadai karena pondasi yang tidak stabil bisa menyebabkan rumah roboh kapan saja,” ujarnya saat Siskamling Siaga Bencana di Kelurahan Kebon Jayanti, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Cuaca Ekstrem, 1.600 Personel Polda Jabar Disiagakan Antisipasi Potensi Bencana Alam

Atas hal tersebut, pihaknya meminta tim teknis dari Dinas Ciptabintar dan BPBD Kota Bandung untuk segera melakukan analisis lapangan terhadap potensi pergerakan tanah di kawasan padat permukiman.

"Kita harus tahu daerah mana saja yang rawan pergerakan tanah agar bisa dibuat peta risiko," kata Farhan.

Saat musim hujan dan cuaca ekstrem ini, pihaknya juga kerap menerima laporan terkait adanya beberapa bangunan di bantaran sungai yang turut menjadi penyebab longsoran kecil hingga mengganggu aliran air.

"Bangunan di sepadan sungai bisa memperparah longsor. Kita harus evaluasi, mana yang bisa diperkuat dan mana yang harus ditertibkan," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga menugaskan jajarannya untuk meninjau titik longsor di RT 2 RW 7, Kelurahan Kebon Jayanti yang mengancam rumah warga di sekitar sungai.

"Kalau memungkinkan, kita bangun kirmir penahan di sisi kanan sungai untuk menahan longsor," kata Farhan.

Baca juga: Warga Pangandaran Harus Waspada, Cuaca Ekstrem Masih Terjadi, Berpotensi Hadirkan Bencana Alam

Sumber: Tribun health
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved